Kamis, 28 Maret, 2024

Fahri Hamzah: Pemimpin Itu Harus Paham Konsepsi Dasar Negara, Bukan Hasil Bisikan

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menekankan, sebagai seorang presiden atau kepala negara harus memahami betul tentang konsepsi-konsepsi dasar bernegara yang bukan hanya sekedar tentang sejarah bangsa, melainkan soal demografi, geografi dunia, peta geopolitik dan sebagainya.

Sehingga, tidak baik jika seorang calon presiden justru baru mengetahui dasar konsepsi dari sekedar bisikan atau pemberitahuan saja.
“Persoalan ini semestinya sudah harus menjadi pembacaan intelektual yang serius dari awal. Jika ada seorang presiden yang kelihatannya nampak baik, dianggap sabar, sederhana dan sebagainya itu dipilih oleh elite dioligarki, karena elite ini yang berbahaya,” kata Fahri membaca hasil substansi debat calon presiden keempat, di Jakarta, Senin (1/4).
Karena itu, inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) ini sependapat dengan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat debat keempat kemarin, yang berulang kali mengingatkan rivalnya (Jokowi) soal inner circle atau orang sekelililingnya.
“Itu jadinya, kalau pemimpin yang semua dikerjakan orang lain, bisikan dan agenda mereka yang membisiki. Lebih-lebih, dia adalah kuda troyah bagi orang lain, yang dia sebenarnya nggak paham apa-apa,” sebut Anggota DPR dari dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Akan tetapi, jika kemudian ada pemimpin yang berani marah, tegas, determinatif dan punya sikap, Fahri bilang, itu jangan dilihat sebagai pribadinya yang emosional. Tetapi artinya, orang itu demi membela rakyat, tidak bisa diintervensi dan tidak bisa orang bermental penjilat datang ke dia.
“Apalagi, kalau orangnya punya background yang tidak minder dengan harta, tidak minder pergaulan internasional, juga pergaulan elite, maka dia punya determinasi untuk mengatakan ‘bangsa maunya begini, rakyat maunya begini’. Bukan hanya menunggu dari oligarki-oligarki sekitarnya,” pungkasnya.
- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER