KALIMANTAN

Gairah Perkembangan Sayuran Organik di Batola Kalimantan Selatan

MONITOR, Barito Kaula – Produk hortikultura organik semakin dicari oleh konsumen yang peduli akan kesehatan. Peluang ini membuat para pelaku usaha bersemangat meningkatkan produksinya dengan memperluas lahan dan kebun organiknya, salah satunya Kelompok Tani Tunggak Semi di Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola) dimana Kelompok tani ini menjadi pemasok lokal sayuran organik untuk daerah Batola dan sekitarnya.

Kelompok tani pemilik lahan 68 hektare ini menanami hampir separuh lahannya dengan sayuran organik dan menjadi penggerak organik bagi kelompok lainnya. Hal ini mendapat apresiasi Pemerintah dengan diberikannya bantuan sarana input organik.

Bantuan berupa sarana input organik diberikan melalui kegiatan Desa Pertanian Organik (DPO) Bidang Hortikultura dengan komoditas sayuran seperti bawang daun, tomat, kangkung, bayam, timun dan jagung manis. Sebagai pelaku usaha sayuran organik, kelompok ini bekerja sama dengan kelompok tani lainnya di bawah naungan Gapoktan Rawa Makmur.

Pada 2018, Gapoktan Rawa Makmur telah menerima bantuan Pemerintah untuk Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) berupa 10 ekor sapi, kandang, 1 unit bangunan sederhana pengelolaan pupuk organik, kendaraan roda tiga dan peralatan sederhana lainnya. Bantuan ini dimanfaatkan untuk mendukung usaha budidaya organiknya agar semakin produktif.

Ketua Gapoktan Rawa Makmur, Sugianur mengungkapkan, “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini dan akan memanfaatkannya sebaik mungkin untuk keberhasilan usahanya.”

Gapoktan ini telah berhasil memanfaatkan bantuan yang diberikan dengan membuat pupuk kandang yang telah difermentasi. Selain itu, sebagian besar anggota gapoktan juga mampu membuat Plant Growth Promoting Rizobacteria (PGPR), memperbanyak agens hayati serta pestisida nabati dengan memanfaatkan kearifan lokal yang tersedia di sekitar lahan mereka. Petugas Pengamat Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) sangat berperan penting dalam hal pendampingan dan bimbingan teknis kepada petani.

Direktur Perlindungan Hortikultura sekaligus penanggungjawab pelaksanaan DPO Organik Bidang Hortikultura, Sri Wijayanti Yusuf berkeyakinan bahwa usaha tani hortikultura organik ini akan semakin berkembang karena semakin banyak tingginya kesadaran masyarakat.

“Kepada petani juga selalu disosialisasikan dan didorong untuk menghasilkan produk yang aman konsumsi, berkualitas dan ramah lingkungan, antara lain dengan menerapkan budidaya organik.” ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Kurnia Nur, Kasubdit Data dan Kelembagaan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan bersama Ahmad Fauzi, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi Kalimantan Selatan memantau lahan organik milik Keltan Tunggal Semi.

Pada kesempatan tersebut, Kurnia menyampaikan, “Kelompok tani dan gapoktan penerima bantuan pelaksanaan DPO Bidang Hortikultura ini bekerja dengan sebaik baiknya sesuai dengan prinsip budidaya organik, agar pada akhir tahun 2019 lahan milik Keltan Tunggak Semi dapat disertifikasi organik.”

Recent Posts

Kemenag Salurkan Bantuan 310 Miliar Lebih kepada Yatim dan Penyandang Disabilitas di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

2 jam yang lalu

Letjen TNI Novi Helmy Prasetya Kembali Berdinas di TNI Usai dari BUMN

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyampaikan bahwa Letjen TNI Novi Helmy Prasetya akan…

3 jam yang lalu

Fantastis, Bersama BAZNAS dan LAZ Kemenag Salurkan 2 Juta Paket Bingkisan untuk Anak Yatim dan Disabilitas se-Indonesia

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), dan Lembaga Amil Zakat…

7 jam yang lalu

Kemenag Buka Pendaftaran Program PKDP 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Ditjen Pendidikan Islam, Kemenag membuka pendaftaran…

11 jam yang lalu

Miris 1 Juta Lulusan Sarjana Nganggur, DPR: Ironi di Tengah Bonus Demografi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menanggapi rilis Badan Pusat Statistik (BPS)…

14 jam yang lalu

Polusi Udara Meningkat di Jakarta, DPR: Cerminan Buruknya Tata Kelola Emisi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyoroti peningkatan polusi udara di…

15 jam yang lalu