Sekretaris Jendral PB MDHW, Hery Haryanto Azumi (istimewa)
MONITOR, Jakarta – Peristiwa penembakan di Masjid Annur, Kota Christchurch Selandia Baru segera menggemparkan dunia sesaat setelah peristiwa tersebut berlangsung. Berbagai kecaman pun berdatangan, mengutuk tindakan yang sedikitnya telah menewaskan 40 orang itu.
Kecaman salah satunya datang dari Majelis Dzikir Hubul Wathon (PB MDHW). Sekretaris Jendral PB MDHW, Hery Haryanto Azumi menyatakan, pihaknya mengutuk keras dan prihatin atas kejadian yang menimpa Umat Islam yang berada di masjid tersebut. Menurutnya, penembakan tersebut tidak manusiawi dan menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap Umat Islam.
“Penembakan ini sangat tidak manusiawi dan menunjukkan kebencian yang mendalam terhadap Umat Islam. Kami sebagai bagian dari Umat Islam Dunia merasa tersakiti atas tindakan ini apapun latar belakangnya,” ujar Hery di Jakarta.
Ia juga berpesan kepada Umat Islam Indonesia agar tidak terprovokasi, hal itu guna menunjukkan bahwa Umat Islam Indonesia adalah pengayom seluruh umat beragama di Indonesia dan sebagai contoh yang baik untuk segenap warga dunia.
“Mari bersama-sama semua elemen bangsa bekerja sama untuk menunjukkan bahwa hidup damai itu mungkin sekalipun kita berbeda. Perbedaan yang dipersatukan adalah sumber kekuatan nasional yang harus terus dijaga,” tandas Hery.
“Semoga dari krisis ini kita bisa bangkit dan menjadi contoh yang baik untuk segenap warga dunia,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti ancaman kejahatan siber yang bisa menjerat…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Gilang Dhielafararez mengecam tindak pemerkosaan yang dilakukan…
MONITOR, Jakarta - Undangan Komisi III DPR kepada Koalisi Masyarakat Sipil guna menerima masukan terkait…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Arzeti Bilbina mengecam keras tindak kekerasan seksual yang…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas kasus kekerasan seksual yang dilakukan…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri menyoroti kebijakan AS terkait…