BERITA

DPRD Jakarta Belum Bisa Tentukan Tarif MRT, Ini Alasannya

MONITOR, Jakarta – Kendati pembangunanan MRT sudah rampung dan sudah dilakukan uji coba penggunaannya, namun sampai sekarang pihak Pemprov DKI belum bisa memberlakukan berapa besaran tarif yang akan diberlakukan untuk transportasi massal tersebut.

Bahkan kalangan wakil rakyat Jakarta sendiri sejauh ini belum bisa mengambil keputusan soal besaran tarif tersebut.

Wakil Ketua DPRD Jakarta M Taufik mengatakan, pihak DPRD mempunyai kewenangan untuk menentukan tarif MRT tersebut sebab MRT akan menjadi beban APBD dalam waktu lama.

“Persoalannya bagaimana kita bisa putuskan soal tarif sementara bahannya kita belum dapat,” kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Kata Taufik, kebijakan untuk penentuan besaran tarif MRT bisa saja berubah dari yang sudah diusulkan ke DPRD DKI. Bahkan Taufik mengatakan masyarakat pengguna MRT atau bisa saja tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis.

“Saat ini MRT sedang dalam tahap ujicoba, bisa saja nantinya digratiskan tarifnya atau PSU nya 90 persen sisa 10 persen bisa saja kan menguntungkan publik,” ucap Taufik.

Dari data usulan tarif ke DPRD DKI, Taufik memastikan akan membebani APBD DKI untuk subsidi guna meringankan harga tarif ke masyarakat.

“Karena ini menyangkut beban subsidinya berapa, beban APBD nya berapa. Itu yang membuat kita tidak asal memutuskan tarif karena beban APBD nya besar loh. Kalau penumpangnya sehari 500 ribu orang dikalikan PSU dikalikan 360 hari setahun sudah berapa itu. Dan itu akan terus membebani APBD dalam jangka waktu lama,” terang politisi Gerindra tersebut.

Oleh sebab itu, Taufik menegaskan DPRD DKI perlu waktu untuk melakukan pembahasan secara mendalam soal besaran tarif MRT.

“Jadi tidak bisa sembarang perlu kajian lagi. Yang pertama beban masyarakat, yang kedua APBD kuat ngga. Jangan sampai APBD ngga kuat, masyarakat terbebani beban besar. Contoh paling sederhana LRT Kelapa Gading-Velodrome, mau gimana itu, jangan-jangan ngga ada yang naik juga itu,” tuturnya.

“Kemarin itu baru laporan Dishub kepada dewan lalu dewan mendiskusikan berdasarkan data-data yang ada. Ketika bicarakan soal tarif saya ingatkan teman jangan sembarangan. Karena akan jadi beban yang panjang bagi APBD,” tambah Taufik.

Sementara, Sri Hastuti Asisten Perekonomian dan Keuangan Setda DKI mengatakan pembahasan soal besaran tarif MRT masih akan memakan waktu yang cukup lama.

“Kita harus bahas dulu, baru kemarin paparannya dengan komisi B dan Komisi C. Jadi mereka perlu waktu tuk membahas kajian yang kemarin diminta untuk bahas di internal komisi B dan Komisi C. Jadi kita akan kaji lagi,” pungkasnya.

Recent Posts

Hapus Larangan Siaran Langsung Persidangan, DPR Dinilai Jamin Keterbukaan Informasi dan Transparansi

MONITOR, Jakarta - DPR RI dan Pemerintah sepakat menghapus ketentuan yang melarang publikasi siaran langsung…

6 jam yang lalu

Soroti Penyalahgunaan Mobil Dinas, DPR Dorong Polri Beri Sanksi Agar Jadi Pelajaran

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menyesalkan insiden penyalahgunaan kendaraan dinas…

7 jam yang lalu

Pemerintah Belum Resmi Tetapkan Haji Jalur Laut, Tapi Peluang Terbuka

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pemerintah belum menetapkan agenda resmi untuk…

7 jam yang lalu

DPR Ungkap Kebijakan Jam Sekolah Lebih Pagi Harus Dibarengi Pendekatan Psikososial

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…

10 jam yang lalu

Kemenperin dan PT IMIP Buka Kelas Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…

10 jam yang lalu

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Ketua PPIH Bersyukur Fase Pemulangan Lancar

MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…

11 jam yang lalu