Ilustrasi kegiatan eksplorasi cadangan migas (net)
MONITOR, Jakarta – Tahun 2019 ini, 2,02 juta barrel oil equivalent per day (BOEPD) ditargetkan sebagai angka lifting minyak dan gas bumi (migas) nasional.
Meskipun melebihi target tahun sebelumnya, Pemerintah optimis akan mencapainya sejalan dengan berbagai upaya yang dilakukan dalam menggenjot produksi migas ke depan.
“Untuk produksi dari lapangan-lapangan migas eksisting berusaha dilakukan peningkatkan produksi. Semua usaha kita lewati,” kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai berbincang dengan para awak media di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Arcandra mengklasifikasikan strategi Pemerintah dalam menggenjot produksi migas di masa mendatang dalam tiga tahapan, yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
“Fracturing, balanced drilling adalah salah satu usaha jangka pendek 2 – 3 tahun mempercepat produksi dari lapangan existing,” jelas Arcandra.
Untuk jangka menengah, Pemerintah tengah menggalakkan Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk aset yang produktif. “Pertamina aktif di sini. Tapi waktunya agak lama bisa 7 sampai 10 tahun baru mendapatkan respon,” papar Arcandra.
Sementara metode jangka panjang, sambung Wamen ESDM, dapat ditempuh dengan cara eksplorasi lapangan migas. “Untuk anak cucu kita, tentu usaha eksplorasi adalah pilihan tepat menjaga produksi migas,” ungkapnya.
MONITOR, Jakarta - Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Sains 2025 banjir peminat. Total ada 204.222…
MONITOR, Tunisia - Salah satu kapal armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang tengah bersandar di…
MONITOR, Jakarta - Ulama kharismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa…
MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan pengarahan kepada personel purna tugas…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, menyampaikan kekecewaannya atas viralnya foto…
MONITOR, Jakarta - Komitmen Kementerian Agama dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas kembali membuahkan hasil. Untuk…