MONITOR, Jakarta – Politikus PKS Fahri Hamzah menilai, aparat penegak hukum harus berintegritas dan pro hukum yang berkeadilan. Hal itu diungkapkannya melihat realitas kini tak sesuai harapannya.
“Sejak awal, kader polisi kita harus memasuki ruang pendidikan dengan membentuk kesadaran yang luhur tentang seorang Bhayangkara Negara, seorang pembela hukum dan keadilan. Mereka harus dijaga hidupnya dari kemungkinan menjadi pragmatis dan korup apapun caranya,” ujar Fahri dalam laman resminya, Kamis (14/2).
ia mengatakan, pada wajah hakim, jaksa dan polisi haruslah terpancar keteduhan, kepastian hukum dan rasa keadilan yang luhur. Jangan sampai, kata Fahri, wajah mereka tercoreng oleh vandalisme politik, pesanan orang kaya dan orang kuat. Hukum menjadi timpang, tajam ke bawah tumpul ke atas.
Harapan tersebut ia gantungkan kepada sosok paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi. ia meminta, apabila nanti keduanya terpilih memimpin Indonesia, Fahri berharap sosok Jaksa Agung tidak ikut-ikutan masuk politik praktis.
“Pak Prabowo dan bang Sandiuno, bapak berdua harus mau berjanji kepada rakyat agar jaksa sebagai penentu jalannya perkara dibebaskan dari tugas politik dan dinaikkan gajinya. Jaksa Agung selayaknya jangan ikut rapat kabinet dan jangan nyambi sebagai politisi,” tegas legislator asal Sumbawa ini.
“Penegak hukum tidak saja harus adil, tapi nampak adil. Mereka harus bisa secara ringan dan lapang dada menjelaskan kepada bangsanya bahwa mereka berada di tengah. Citarasa bangsa akan keadilan harus dinaikkan. Presiden harus memimpin secara adil,” tandasnya.