MONITOR, Tangerang Selatan – Kondisi perekonomian dunia beberapa tahun terakhir mengalami goncangan akibat perang dagang Amerika dan Tiongkok. Hal tersebut berimbas pada melemahnya rupiah secara bertahap, bahkan mencapai nilai terendah Rp 15.225 sepanjang sejarah pada Oktober 2018. Kondisi tersebut direspon dengan beragam kebijakan moneter oleh pemerintah.
Pemerintah melakukan kebijakan ekonomi berjangka untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Jangka pendeknya mendorong investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia dengan kebijakan pasar valas berjangka, mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen. Langkah tersebut membuat Rupiah menjadi salah satu mata uang terkuat pada awal tahun 2019.
Selain itu, pemerintah melakukan kebijakan jangka panjang melalui pemerataan pembangunan keseluruh wilayah Indonesia yang selama ini belum tersentuh. Di akar rumput pemerintah mampu menghadirkan kepastian hukum dan ekonomi bagi masyarakat melalui program pembagian sertifikat tanah secara bertahap yang dimulai sejak tahun 2014 yang hampir mencapai 9 juta sertifikat tanah.
Kepiawaian pemerintahan Jokowi dalam membangun ekonomi Indonesia secara bertahap diapresiasi oleh mahasiswa Tangerang Selatan (Tangsel). Salah seorang mahasiswa Tangsel, Permana menjelaskan bahwa diawal pemerintahan Jokowi masyarakat ditakutkan dengan kondisi ekonomi yang melempem seiring iklim ekonomi dunia yang sedang gaduh, namun bisa dijawab dengan kinerja yang baik oleh Presiden Jokowi dan jajarannya.
“Kita menyambut baik komitmen pemerintah membangun ekonomi Indonesia, beberapa bulan terakhir di Tangerang raya sudah dibagikan ribuan sertifikat. Terbaru hari ini pak presiden membagikan 40.172 sertifikat kepada masyarakat Tangerang Selatan, untuk memastikan kepemilikan tanah masyarakat yang selama ini cukup sulit mengurusnya. Bagi kami ini langkah strategis jangka panjang untuk mendorong kesejateraan rakyat sembari menguatkan ekonomi Indonesia di dunia internasional melalui kebijakam moneter,” jelas Permana saat diwawancarai di Tangerang Selatan, Jumat (25/1/2019).
Aktivis mahasiswa tersebut menambahkan pemerintah Jokowi berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sesuai target ditengah melesunya perekonomian dunia, hal tersebut tidak terlepas dari langkah konkrit di akar rumput melalui program-program pengembangan ekonomi yang produktif. Dibuktikan dengan menurunnya angka kemiskinan pada akhir tahun 2018. Langkah-langkah tersebut harus terus dilanjutkan agar gagasan besar menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia dapat terwujud. “Secara keseluruhan pemerintah mampu memadukan kebijakan ekonomi jangka panjang dan pendek untuk kemajuan masyarakat Indonesia, tidak hanya bagi pemodal besar tapi juga masyarakat kecil, kami sangat mengapresiasi langkag besar pak Jokowi bersama kabinetnya,” tutupnya.