ENERGI

Pemerintah Catat Lonjakan Produksi Blok Cepu Hingga 220 Ribu bph

MONITOR, Jakarta – Produksi Blok Cepu kini menjadi penopang dalam meningkatkan laju produksi dan lifting (siap jual) minyak bumi nasional. Produksi Blok Cepu saat ini mencapai 220 ribu barel per hari (bph), dan diperkirakan akan bertahan hingga 2020 nanti.

Kementerian ESDM mencatat, angka tersebut lebih tinggi daripada yang ada di proposal pengembangan (PoD) yang disetujui di awal, yakni sebesar 165 ribu bph. Peningkatan produksi Blok Cepu ini juga bukan yang pertama kali. Tahun 2017, produksinya meningkat menjadi 185 ribu bph dan tahun ini ditargetkan sebesar 216 ribu bph.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengungkapkan, peningkatan produksi ini terjadi berkat pemasangan fasilitas alat pendingin (cooler) yang dilakukan ExxonMobil selaku operator Blok Cepu.

“Blok Cepu itu kan sekarang menyalip Chevron (Blok Rokan), dia awal Plan of Development (POD) 165 ribu barel, lalu kami upayakan ke 185 ribu, lalu naik ke 220 ribu, itu upayanya dengan memasang fasilitas cooler,” jelas Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto kepada para jurnalis di kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (11/1).

Fasilitas cooler, imbuh Djoko, paling tidak bisa mempertahankan produksi blok Cepu sesuai Rencana Program dan Anggaran (WP&B) sampai tahun 2020. Dengan begitu, ketika di tahun 2021 terjadi penurunan bisa teratasi dari produksi lapangan Kedung Keris yang akan mulai beroperasi di akhir tahun ini.

“Kedung Keris sekarang dalam proses pemasangan pipa, sepanjang 6 km untuk masuk di fasilitas lapangan Banyu Urip,” terang Djoko.

Tumpuan Baru

Untuk diketahui, ExxonMobil selaku operator pertama kali menemukan lapangan Banyu Urip dengan cadangan mencapai 450 juta barel. Mulai berproduksi pada 2008 dengan kapasitas 20 ribu barel sehari di 2009, hingga terus naik sampai sekarang.

Pada awal bulan Desember 2018, cadangan Blok Cepu meningkat setelah operator melakukan pembaruan data seismik reprocessing guna meningkatkan gambaran di bawah permukaan tanah. Cadangan Lapangan Banyu Urip mengalami penambahan dari 729 juta barel menjadi 823 juta barel.

Tak puas di situ, pada tahun 2011, ExxonMobile kemudian menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris dan akan beroperasi penuh pada Kuartal III tahun 2019 dengan proyeksi penambahan produksi sebesar 10 ribu bph.

Kini, Blok Cepu didulat sebagai andalan utama lifting minyak nasional menggeser Blok Rokan yang hanya memproduksi rata-rata 190 ribu bph lantaran masuk dalam kategori mature. “Secara alamiah, kalau minyak diambil terus menerus ya abis,” jelas Djoko.

Meski demikian, keduanya tetap merupakan tumpuan produksi dan lifting minyak nasional. Secara umum, lifting minyak pada tahun 2018 mencapai 778 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD). Sedangkan lifting gas sebesar 1.139 Million Barrel Oil Equivalent Per Day (MBOEPD).

Recent Posts

Kenalkan Produk Mamin Premium, Kemenperin Siap Gelar Specialty Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian proaktif mengakselerasi pengembangan industri makanan dan minuman (mamin) dalam negeri,…

21 menit yang lalu

Jadi AC Perdana DAIKIN Produksi Indonesia, Nusantara Prestige Tawarkan Kecanggihan Standar Global

MONITOR, Jakarta - Seri perdana AC hunian DAIKIN buatan Indonesia resmi diperkenalkan di Jakarta (30/6/2025).…

2 jam yang lalu

54 Hari Layanan Daker Makkah, dari Ribuan Bus, Ratusan Hotel, Layanan Ibadah hingga Jutaan Boks

MONITOR, Jakarta - Operasional penyelenggaraan haji di Makkah berakhir, ditandai pelepasan jemaah asal Jawa Barat…

3 jam yang lalu

Umrah Bersama Prabowo, Menag Doakan Keberkahan Bangsa Indonesia

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar berkesempatan mendampingi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menjalankan…

5 jam yang lalu

TNI Perkuat Diplomasi Militer Hadapi Dinamika Geopolitik

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto bersama Menteri Pertahanan (Menhan) RI Sjafrie…

6 jam yang lalu

Indo Livestock 2025 Dibuka, Kementan Dorong Inovasi dan Investasi Peternakan Nasional

MONITOR, Surabaya - Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mendorong penguatan investasi…

6 jam yang lalu