Jumat, 22 November, 2024

PBNU Desak Isu Separatisme Uighur Diselesaikan dengan Damai

MONITOR, Jakarta – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas mengatakan, ada titik temu yang dihasilkan dalam pertemuan Dubes China di kantor PBNU pada Senin, 24 Desember kemarin. Pada kesempatan itu, PBNU meminta isu terorisme dan separatisme Uighur diselesaikan secara damai dengan cara dialog.

“PBNU meminta isu terorisme dan sparatisme Uighur diselesaikan secara damai dengan cara dialog. Tidak menggunakan kekerasan,” tegas Robikin Emhas, Selasa (25/12).

Tak hanya memberikan pandangan, sebelumnya Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj juga menawarkan sebagai pihak mediator. Said mengatakan, PBNU siap menjembatani persoalan antara pemerintah China dan Muslim Uighur.

Seperti dalam kasus konflik Pattani-pemerintah Thailand, Sunni-Syiah di Irak, hingga Taliban-pemerintah Afghanistan. Untuk konflik di Afghanistan, kata Said, masih terus diupayakan hingga hari ini.

- Advertisement -

Sementara itu terkait persoalan di Muslim Uighur, menurut Said itu akan jadi persoalan domestik jika terkait separatisme yang bersifat politik. Sehingga, katanya, dunia internasional tak bisa ikut campur.

Namun, jika berkaitan dengan agama Islam dan kebebasan Muslim Uighur melaksanakan ajaran agamanya terkekang, maka itu menjadi persoalan muslim sedunia.

“NU akan ikut dan terus bersuara jika persoalan Muslim Uighur-China adalah persoalan agama,” tegas Said.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER