PERTANIAN

Kementan dan Pemprov Bali Gelar Rakor Pangan

MONITOR, Bali – Guna mengantisipasi potensi melonjaknya harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) akibat permintaan kebutuhan pangan cenderung meningkat, Badan Ketahanan Pangan (BKP), Kementerian Pertanian, bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Bali melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan, Kamis (20/12).

Rakor dibuka Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, I Dewa Putu Sunarta, yang mewakili Sekretaris Daerah dan dihadiri BKP, Dinas terkait, BULOG, Bank Indonesia Provinsi Bali dan Tim Satgas Pangan Provinsi Bali.

Menurut Sunarta, berbeda dengan provinsi lainnya, memasuki bulan Desember, pihaknya selain menghadapi Natal dan Tahun Baru, juga Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara berlibur di Bali.

“Upaya menjaga kestabilan harga dan pasokan sangat serius kita lakukan, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan pangan,” tambah Sunarta.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid keamanan pangan BKP Kementan, menjelaskan bahwa sepanjang tahun. BKP juga melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan di seluruh Indonesia sehingga dapat memonitor kondisi pergerakan pasokan dan harga pangan.

Terkait posisi stok beras di Bali, Made Agustama, Kabid Pengadaan dan Operasional Publik divre Bulog Bali menyampaikan saat ini posisi stok beras di gudang bulog per 15 Desember 2018 adalah 11.989,17 ton, sangat aman.

Berdasarkan hasil kunjungan ke Pasar Kereneng sehari sebelumnya (19/12).
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Made Mardiana, ketersediaan pangan cukup dengan harga relatif stabil, kecuali untuk beberapa komoditas seperti daging ayam dan cabai rawit merah yang sedikit mengalami kenaikan harga.

“Cabai rawit merah naik di kisaran 10 ribu, dari Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 30 ribu/kg. Kenaikan ini disebabkan gangguan hujan yang terus turun pada daerah sentra produksi di kabupaten Gianyar dan Bangli,” ujar Mardiana.

Untuk daging ayam yang sebelumnya dijual pada harga Rp. 35 ribu/kg naik menjadi Rp.38-40 ribu/kg, dan telur naik dari 1400/ butir menjadi 1600/ butir karena adanya peningkatan permintaan.

Pada Rakor (20/12) yang juga menghadirkan Satgas Pangan Polda Bali, Kompol I Wayan Sinaryasa, menyatakan bahwa kenaikan harga ini dipantau secara serius setiap hari dan dianalisis untuk menentukan apakah ada potensi pelanggaran hukum.

”Kenaikan harga yang wajar dan terjangkau masih kita toleransi, namun jika ada motif lain tentu kita tindaklanjuti” tambah Sinaryasa.

Sebagai upaya stabilisasi harga pangan, dilakukan Gelar Pangan Murah yang dimotori Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk menyediakan kebutuhan pangan pokok seperti Beras, gula pasir, daging Ayam, telur Ayam, minyak goreng, dan bawang merah.

Recent Posts

644 Tenaga Pendukung PPIH Dibekali Teknis Melayani Jemaah Haji

MONITOR, Jakarta - Kantor Urusan Haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah hari…

40 menit yang lalu

Menag Bertemu Masyariq, Bahas Layanan Arafah, Muzdalifah, dan Mina

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam kunjungan kerjanya ke Arab Saudi menggelar…

2 jam yang lalu

TNI AU Dirikan Posko Satgasud di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana

MONITOR, Jakarta - TNI Angkatan Udara mendirikan Pos Komando (Posko) Satuan Tugas Udara (Satgasud), bertempat…

3 jam yang lalu

Industri Alat Kesehatan RI-Turki Jalin Kerja Sama Senilai USD 10,5 Juta

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri alat kesehatan agar bisa semakin berdaya…

6 jam yang lalu

Badan Karantina Indonesia Perkuat Sistem Ketelusuran Ekspor SBW ke Tiongkok

MONITOR, Jakarta - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat M. Panggabean menyampaikan bahwa untuk memperkuat…

17 jam yang lalu

Pertamina dan Polri Tandatangani Kerja Sama Pengamanan Objek Vital Nasional

MONITOR, Surabaya - Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian…

17 jam yang lalu