MONITOR, Yogyakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari Rabu (12/12), melakukan kunjungan ke Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I. Yogyakarta. Kunjungan ini merupakan bagian dari kesiapsiagaan sektor ESDM jelang Natal dan Tahun Baru.
“Ini sebentar lagi dimulai kegiatan pemantauan natal dan tahun baru. Kami mendahului dari Pusat Vulkanologi untuk antisipasi apakah ada yang perlu dipersiapkan, apakah aktivitas vulkanis Gunung Merapi ini meningkat atau tidak,” ujar Jonan.
Gunung Merapi terletak pada ketinggian 2.913 meter, secara administratif masuk pada perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Tingkat aktivitas Gunung Merapi saat ini dengan status Waspada (Level 2).
Untuk memantau aktivitas, terdapat 5 Pos Pengamatan Gunung Merapi, yaitu Pos Pengamatan Kaliurang, Ngepos, Babadan, Jrakah dan Pos Pengamatan Selo. Fungsi
utama pos adalah pemantauan visual, sebagai penghubung sistem pemantauan dan koordinasi dengan pemangku kepentingan setempat.
“Saya menghimbau, untuk Natal dan tahun baru ini jangan khawatir untuk berkunjung ke Yogya, karena kalau yang kita amati mestinya tidak ada erupsi besar, mungkin guguran lava, itu biasa. Jadi tetap aman. Kondisi alat pemantauan juga bagus. Pengamatan Merapi itu dilakukan dari berbagai tempat, ini (Pos Pengamatan Kaliurang) salah satu yang paling lengkap,” terang Jonan.
Tiap Pos Pengamatan dilengkapi peralatan standar yang dioperasikan petugas pengamat yaitu EDM, Kamera DSLR dan CCTV, Teropong, serta sensor cuaca. Di Pos Babadan dan Jrakah dilengkapi dengan pemantauan flux SO2 dari kawah. Selain itu Pos Pengamatan juga difungsikan untuk penempatan sensor-sensor seperti Seismic, Tiltmeter, GPS dan sensor cuaca. Untuk sarana komunikasi dan penyebaran informasi Pos Pengamatan dilengkapi dengan jaringan wifi baik intranet maupun internet dan radio komunikasi.
Pasok BBM Ditambah 8%
Seiring dengan banyaknya aktivitas bepergian pada masa libur Natal dan Tahun Baru, Jonan memastikan Pemerintah akan menambah pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) agar masyakarat dapat berlibur dengan nyaman.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penambahan volume BBM tersebut akan difokuskan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada jalur yang biasa dilalui masyarakat untuk berlibur, pintu masuk dan keluar jalan tol serta daerah tujuan wisata.
“Mungkin kalau selama periode Natal dan Tahun Baru, berdasarkan tahun lalu naiknya 7 hingga 8 persen. Sehingga pasokan akan ditambah. Wilayah yang volumenya naik biasanya fokusnya pintu masuk dan keluar jalan tol, sekarang tol Trans Jawa sudah selesai, volume BBM di pintu masuk dan keluarnya ditambah, kami yakin selama Natal dan Tahun Baru banyak orang bepergian melalui jalan Tol Trans Jawa,” kata Jonan.
“Yang kedua adalah wilayah yang menurut prediksi kami akan dikunjungi atau dipadati wisatawan, misalnya provinsi Yogyakarta atau Bali, pasti kunjungannya akan banyak. Untuk lokasi wisata yang baru, Labuan Bajo misalnya, mungkin yang harus ditingkatkan pasok avtur, karena frekuensi penerbangannya akan bertambah. Jadi biasanya tempat wisata dan jalur tol,” pungkas Jonan.