UMKM

LPDB Siap Dukung Lahirnya Wirausaha Baru

MONITOR, Jakarta – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendukung lahirnya entrepreneur atau wirausahawan pemula melalui pemberian modal usaha. Menurut Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo, akses pembiayaan menjadi kendala utama dalam membangun usaha baru, selain sumber daya manusia (SDM), produksi, dan pemasaran.

“LPDB siap mendukung melalui akses pembiayaan dengan bunga rendah. Asalkan dari sisi legalitas sudah terpenuhi, apakah usahanya berbentuk PT atau CV, bisa langsung mengajukan. Jika aspek legalnya belum terpenuhi bisa dijembatani lembaga seperti koperasi,” tutur Braman Setyo dalam Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi PT), di Jakarta.

Pada kesempatan itu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia dengan Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo mengenai Pemberian Fasilitas Permodalan dalam Bentuk Pinjaman/ Pembiayaan kepada Pelaku Usaha Anggota/ Mitra Hipmi.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia, turut hadir antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Ketua MPR Zulkifli Hasan dan Rektor HIPMI PT Said Aldi Al Idrus.

Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (Hipmi PT)

Braman mengatakan, pemerintah memiliki beberapa strategi dalam meningkatkan akses permodalan koperasi dan UMKM, mulai dari yang berbentuk bantuan sosial (bansos) pemerintah dengan nilai maksimum Rp 13 juta hingga modal berbentuk pinjaman/pembiayaan  model direct maupun two step loan dengan nilai maksimum Rp 10 miliar. Di luar itu adalah pinjaman melalui perbankan/komersial.

Lebih lanjut, Braman menambahkan tingkat inflasi Indonesia per November 2018 berada di kisaran 3,23 persen. Hal ini menunjukkan pergerakan harga yang relatif stabil. Stabilitas ini yang selanjutnya berpengaruh dalam penentuan suku bunga di bawah 10 persen dan bunga LPDB-KUMKM di bawah 5 persen.

“Kebijakan pemerintah ini berarti pro rakyat. Kemiskinan dan pengangguran turun,” tutur Braman.

Dia berharap dengan adanya kemudahan akses permodalan dari LPDB-KUMKM maka jumlah pengusaha Indonesia akan terus meningkat. Saat ini menurut standar Bank Dunia, merujuk pada angka populasi penduduk, jumlah wirausaha Indonesia masih kecil. Bank Dunia mematok jumlah ideal pengusaha di suatu negara sebesar 4 persen, sedangkan di Indonesia baru 1,6 persen.

Recent Posts

Kemenag Bukan Hanya untuk Satu Agama

MONITOR, Jakarta - Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menegaskan bahwa Kementerian Agama bukan hanya…

6 jam yang lalu

Kemenperin Ajak IKM Manfaatkan Program Pembiayaan KIPK

MONITOR, Jakarta - Pemerintah terus memperluas akses pembiayaan bagi pelaku industri dalam negeri, terutama sektor…

9 jam yang lalu

Ditjen Bimas Hindu Sukses Genjot Kualitas Pendidikan, Transformasi Layanan Hingga Pemberdayaan Umat

MONITOR, Lombok - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI melakukan transformasi besar dilakukan…

10 jam yang lalu

IndoBuildTech dan GAFA 2025 Jadi Etalase Inovasi Industri Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memperkuat kolaborasi dengan pelaku industri melalui penyelenggaraan IndoBuildTech Expo…

13 jam yang lalu

Udang Indonesia Kembali Diserap Pasar AS, Ekspor Naik 16,3 Persen

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa udang Indonesia kembali diterima masuk ke Amerika Serikat,…

15 jam yang lalu

Kemen PPPA Tetapkan RA Marhamah Labuhanbatu Jadi Satuan Pendidikan Ramah Anak 2025

MONITOR, Jakarta - Prestasi kembali diraih satuan pendidikan binaan Kementerian Agama. Raudhatul Athfal (RA) Marhamah…

17 jam yang lalu