JABAR-BANTEN

Kabupaten Bandung Produsen Sayuran Sehat

MONITOR, Bandung – Meningkatnya permintaan produk yang sehat dan aman konsumsi menjadi semangat dan pemacu petani dalam memproduksi produk organik, khususnya sayuran.

Kabupaten Bandung merupakan salah satu sentra sayuran yang produknya dipasarkan ke sekitar Bandung dan Jakarta. Sebagian dari sayuran yang diproduksi merupakan hasil usaha pertanian yang menerapkan budidaya organik.

Salah satu pelaku usaha sayuran organik dari Kabupaten Bandung adalah kelompok tani Organik dan Sayur Sehat. Kelompok yang berlokasi di Kampung Cidulang, Desa Pinggirsari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung ini merintis pertanian ramah lingkungan sejak tahun 2014. Mereka membudidayakan aneka sayuran di atas lahan dengan ketinggian 1.000 – 1.200 meter di atas permukaan laut.

Sebagai bentuk dukungan pemerintah, tahun 2018 kelompok ini mendapatkan bantuan sarana organik dan fasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi organik. Selain itu, Kementerian Pertanian melalui Balai Proteksi Tanaman dan Hortikultura (BPTPH), Dinas Pertanian dan Perkebunan Propinsi Jawa Barat juga memfasilitasi proses sertifikasi organik di lima lokasi Desa lainnya.

Dengan upaya dan komitmen petani yang kuat, kelompok ini mampu mendapatkan sertifikat organik beberapa waktu lalu.

“Saya sangat berterima kasih atas bantuan pemerintah, yang selama ini memang dinantikan, terutama dalam melengkapi sarana organik”, ujar Ayep Karyana, sang ketua kelompok.

Komoditas yang diusahakan oleh kelompok ini didominasi sayuran daun terdiri dari kangkung, bayam hijau, bayam merah, romen, pakcoi, bawang daun, caisin dan bit. Kini, Ayep dan anggotanya telah mampu memproduksi pestisida nabati dengan memanfaatkan MOL (mikro organisme lokal) serta memperbanyak trichokompos untuk memenuhi kebutuhan lahan organiknya.

Kemampuan ini didapatkan Ayep atas bimbingan dan pelatihan yang diberikan oleh fasilitator dan petugas Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP) Bandung.

Saat ini secara rutin, kelompok ini mampu memasok 2 kali seminggu sayuran organik dengan volume 500 kg. Kelompok bertekad akan terus mengembangkan lahan organiknya untuk memenuhi permintaan yang semakin meningkat.

Direktur Perlindungan Hortikultura, Sriwijayanti Yusuf dalam kunjungan kerjanya sangat mengapresiasi dan akan terus mendukung pengembangan hortikultura organik. “Kementerian Pertanian akan terus mensosialisasikan dan mendukung budidaya hortikultura yang ramah lingkungan, sehingga produk yang dihasilkan lebih sehat untuk konsumen dan petani, lingkungan lebih lestari dan petani lebih sejahtera karena biaya usaha tani akan lebih murah dengan menggunakan bahan bahan organik yang bisa dibuat oleh petani sendiri”, jelasnya.

Dukungan juga diberikan oleh Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura berupa bimbingan teknis dan fasilitasi sarana produksi. Bubun Sugandi fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari BPTPH menjelaskan, bantuan yang telah disalurkan ke KT ini, antara lain kompos, Plant Growth Promoting Rhizobacter (PGPR), serta peralatan sederhana. “Selain itu kami juga memberikan pelatihan pembuatan PGPR dan bimbingan teknis dalam bertani organik”, ujar Bubun.

Di akhir kunjungan lapangannya, Sri menyampaikan agar Ayep, mengajak petani muda lainnya untuk beralih ke budidaya organik, sebagai bentuk kesadaran dalam mengelola pertanian berwawasan ramah lingkungan. “Saya optimis usaha Ayep akan disambut dengan baik, setelah melihat kesuksesan kelompok ini dalam budidaya organik”, tutupnya.

Recent Posts

Mentan Amran Banjir Apresiasi dari Komisi IV DPR RI

MONITOR, Jakarta - Komisi IV DPR RI menyampaikan apresiasi besar kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi…

15 menit yang lalu

Perkuat Komitmen Keberlanjutan, JNT Salurkan Bantuan Sarana Pendidikan dan Ibadah di Sekitar Ruas Tol Belmera

MONITOR, Medan - Dalam rangka menjalankan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Jasamarga Nusantara…

31 menit yang lalu

Panja Reformasi APH Dinilai Jadi Upaya DPR Bereskan Penegakan Hukum di Indonesia

MONITOR, Jakarta - Dosen FISIPOL Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Hairunnas menyambut baik langkah Komisi III…

44 menit yang lalu

Harmonisasi Tradisi dan Modernitas Warnai Gagasan Penguatan Pesantren di Sumatera Barat

MONITOR, Padang – Upaya pemerintah memperkuat ekosistem pendidikan Islam melalui pembentukan Direktorat Jenderal Pesantren mendapat…

1 jam yang lalu

Policy Brief Diplomasi Perdamaian Prabowo Dirumuskan di Kampus, Empat UIN Ambil Peran Kunci

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa empat Universitas Islam Negeri (UIN) di…

3 jam yang lalu

DPR Minta Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru 2026

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan menyoroti kenaikan harga pangan menjelang…

3 jam yang lalu