Jumat, 29 Maret, 2024

Kemendikbud Gelar Simposium Internasional Pendidikan 4.0

MONITOR, Bali – Sebagai wujud mentransformasikan pendidikan memasuki revolusi industri keempat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan International Symposium On Open, Distance and E-Learning 2018 (ISODEL), dengan mengangkat tema “Making Education 4.0 for Indonesia”, diselenggarakan pada 3-5 Desember 2018, di Bali.

“Indonesia telah meluncurkan rencana pembangunan ekonomi nasional Making Indonesia 4.0. Untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut, Kemendikbud membuat inisiatif dengan menyelenggarakan simposium internasional dengan tema Pendidikan 4.0. untuk Indonesia,” kata Mendikbud, dalam pembukaan simposium tersebut, Senin (03/12).

Mendikbud mengatakan, Kemendikbud melihat keberadaan Teknologi Infomasi Komunikasi (TIK) menjadi peluang dan tantangan. TIK menurut Mendikbud, membantu pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif, atau lebih mudah dan sederhana. “Peningkatan digitalisasi dan otomasi ini juga berdampak signifikan terhadap pendidikan dalam beberapa tahun terakhir,” tutur Muhadjir Effendi.

Dengan pendidikan 4.0, kata Mendikbud, dapat menutup kesenjangan dalam penyediaan akses dan pendidikan berkualitas untuk populasi atau daerah yang terisolasi. Pemerintah telah menyediakan akses informasi, komunikasi, dan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil dan pedesaan melalui program Universal Service Obligation (USO) dan pelatihan rumah belajar ke guru di daerah.

- Advertisement -

“Untuk melaksanakan program di atas, kami bermitra dengan Kemenkominfo, dan juga dengan sektor swasta, dengan memberikan program yang disebut Bantuan TIK untuk Sekolah di Wilayah 3T. Hingga tahun ini, lebih dari 1.400 sekolah di daerah terpencil hampir di semua provinsi telah terhubung dengan akses internet,” terang Mendikbud.

Mendikbud memberikan apresiasi kepada Provinsi Bali yang menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengadopsi portal Rumah Belajar untuk sekolah menengah dan kejuruan. Rumah Belajar menyediakan fitur ruang kelas digital untuk guru, siswa, dan tenaga kependidikan yang dihubungkan dalam satu atap pendidikan.

Simposium ini diikuti 877 peserta, terdiri dari guru dan tenaga pendidikan, Unit Pelaksana Teknis Kemendikbud, civitas perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, serta pemerhati pendidikan lainnya tersebut, dilaksanakan untuk memberikan wawasan baru, gagasan, pengalaman, dan praktik terbaik tentang cara mengintegrasikan TIK dalam pendidikan.

“Saya berharap semua peserta, terutama guru dan tenaga kependidikan, mahasiswa, dan pembuat kebijakan, termasuk sektor swasta aktif terlibat dalam diskusi, dan menggali lebih dalam penerapan TIK dalam pendidikan,” pesan Mendikbud.

ISODEL 2018 merupakan hasil kerjasama antara Kemendikbud, Universitas Terbuka, UNESCO, ICDE, SEAMEO Centre, dan IDLN. ISODEL tahun ini menampilkan berbagai pembicara dan pakar bidang TIK dan pendidikan baik dalam dan luar negeri. Hadir memberikan sambutan dan arahan : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy; Perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika; Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Intan Ahmad; Perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, serta; Perwakilan dari Kementerian Keuangan

Adapun sebagai pembicara kunci, antara lain, Ketua Dewan TIK Nasional, Ilham Akbar Habibie; Guru Besar Universitas Terbuka, Tian Belawati; Director of Education, Microsoft Asia Pacific, Don Carlson; Professor of Urban and Regional Planning, Alabama A&M University, the United States, Deden Rukmana; Chair Proffesor of Learning Technologies and Innovation, Universitas of Bristol of Hongkong, Lim Cher Ping, serta; Coordinator UNESCO International Institute for Capacity Building in Africa (UNESCO IICBA), Mame Omar Diop.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER