MONITOR, Jakarta – Keberhasilan pemerintah dalam memenuhi ketersediaan stok pangan dan mengendalikan harga kembali mendapat apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Kali ini pujian datang dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Daniel Johan yang menyebutkan harga pangan dua tahun terakhir ini terkendali dengan baik.
“Dua tahun terakhir ini sangat terkendali, yang biasanya di hari raya melonjak tinggi, sekarang tidak,” tegas Daniel kepada wartawan, Senin (26/11) kemarin.
Anggota DPR RI dapil Kalimantan Barat tersebut menyebutkan bahwa harga-harga pangan di pasar beberapa waktu terakhir tidak lagi seperti masa sebelumnya yang tidak stabil. Untuk itu, Daniel mengharapkan pihak-pihak tertentu untuk tidak asal bicara.
Sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR, Daniel memastikan dirinya bersama anggota Komisi IV lainnya secara rutin memantau harga-harga di pasar. “Komisi IV sebagai komisi yang membidangi urusan pangan, selalu rutin inspeksi mendadak ke pasar untuk memantau harga,” terangnya.
Terkendalinya harga pangan turut tercermin dari angka inflasi pangan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi pangan pada tahun 2017 tercatat hanya 1,26 persen. Angka ini menurun drastis dibandingkan tahun 2014 yang berada di angka 10,57 persen. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa kinerja sektor pertanian berkontribusi signifikan dalam menurunkan tingkat inflasi.
“Menurunnya inflasi bahan makan terjadi karena stabilnya harga pangan yang dapat dinikmati konsumen akibat pasokan produksi dalam negeri sangat memadai,” ungkap Amran saat pemaparan capaian kinerja 4 tahun Kementerian Pertanian (Kementan), di Polbangtan Malang, pekan lalu (22/11).
Amran memastikan berbagai capaian sektor pertanian dalam 4 tahun pemerintah Jokowi – JK tidak terlepas dari kerja keras dan dukungan semua pihak, termasuk para petani, peternak, dan stakeholder lainya. “Kebijakan pangan pemerintah bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat umum”, tegasnya.
Pantau Ketersediaan dan Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru
Untuk pastikan stok pangan terjamin dan harganya terkendali, Kementan melalui Badan Ketahanan Pangan (BKP) terus melakukan pemantauan secara rutin. Pemantauan juga semakin digiatkan jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru. “Pemerintah akan lebih intensif melakukan monitoring lapangan, khususnya terkait kondisi ketersediaan dan harga pangan,” ujar Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan BKP Risfaheri.
Risfaheri beserta tim turut turun langsung ke pasar untuk memantau stok dan harga pangan. Pada jumat (23/11) lalu, Risfaheri melakukan sidak di pasar-pasar wilayah Bogor setelah sebelumnya turut memantau harga di Pasar Tebet dan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta.
Dari hasil pemantauan di Pasar Bogor, yang berlokasi tidak jauh dari Istana Bogor, terlihat bahwa ketersediaan dan pasokan serta harga pangan stabil. “Bahkan beberapa harga bahan pangan seperti bawang merah malah masih di bawah harga acuan pemerintah sebagaimana diatur dalam Permendag 96/2018,” jelas Risfaheri.
Pemantauan juga dilakukan di Pasar Jambu Dua dan Pasar Anyar. Hal yang sama ditemui bahwa pasokan dan harga bahan pangan pokok dalam kondisi stabil.
Risfaheri mengungkapkan bahwa Kementan melakukan pemantauan pasokan dan harga pangan secara rutin setiap hari, tidak hanya saat atau jelang HBKN. Stabilitas pasokan dan harga pangan, menurutnya sangat penting untuk dijaga.
“Kondisi seperti ini terus kita upayakan agar masyarakat lebih tenang, apalagi pada akhir tahun selain perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru, ada masa liburan baik anak-anak sekolah maupun pegawai yang tentunya akan mempengaruhi kebutuhan bahan makanan,” pungkas Risfaheri.