MONITOR, Jakarta — Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kembali melayangkan kritik ke kubu incumbent, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo mengkritik soal rasio pajak yang masih rendah hingga utang yang tak produktif.
Juru Bicara PSI Bidang Ekonomi, Industri, dan Bisnis, Rizal Calvary Marimbo, mengatakan selama ini Prabowo memang sibuk mengkritik. Sayangnya, Prabowo selalu lupa menawarkan program dan solusi. “Yang ditunggu publik kan apa program tandingannya. Dibidang ekonomi misalnya apa grand design-nya. Ditunggu-tunggu juga enggak muncul-muncul,” katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Jumat 23 November 2018.
Menurut Rizal, daftar kritikan Prabowo sudah puluhan, mulai dari soal infrastruktur, penguasaaan lahan, utang, ketimpangan dan sebagainya. Terakhir, Prabowo mengkritik rasio pajak Indonesia yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Rasio pajak Indonesia saat ini masih berada di kisaran 11%. Prabowo Subianto juga mengkritik cadangan devisa (cadev) Indonesia yang lebih kecil dibandingkan Singapura.
Sayangnya, sambung Rizal, sampai saat ini baik Prabowo maupun calon wakilnya Sandiaga Uno tak kunjung menawarkan program, strategi, dan solusi menghadapi daftar masalah yang mereka buat sendiri. “Kalau cuma membeberkan banyak masalah saya kira semua juga bisa. Tapi sebagai calon pemimpin nasional di negara ini ya mana solusinya, mana programnya? Mana program tandingannya?” ucap Rizal.