PEMERINTAHAN

Tahun 2019, Kementan siapkan Dana Alokasi Khusus 1,9 Triliun

MONITOR, Bandung – Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Workshop Rencana Kegiatan Anggaran untuk Dana Alokasi Khusus bidang pertanian tahun 2019. Tujuannya untuk menghimpun dan menyepakati usulan kegiatan daerah yang selanjutnya akan disinkronisasi dengan kebijakan pusat untuk pengalokasian Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pertanian.

“Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam beberapa kesempatan selalu menyampaikan untuk mengalokasikan anggaran dengan efektif dan efisien dan benar-benar dikawal pemanfaatannya sampai ke tangan petani. Ini menjadi sangat penting agar pembangunan pertanian dan mensejahterakan petani terwujud,” demikian diungkapkan Kepala Biro Perencanaan Kementan, Kasdi Subagyono saat membuka workshop di Bandung, Rabu malam (21/11). Workshop yang berlangung hingga Jumat (23/11) ini dihadiri para kepala dinas pertanian tingkat provinsi dan kabupaten.

Kebijakan Menteri Amran yang merefocusing anggaran mulai dari tahun 2015 hingga 2019 menunjukkan keberpihakan kepada rakyat dalam hal ini ada petani. Alokasi anggaran yang tidak produktif dialihkan ke kegiatan yang bersentuhan langsung ke petani. Alhasil, kebijakan ini berbuah pada pencapaian hasil kinerja Kementan ditunjukkan adanya peningkatan produksi di beberapa komoditas strategis nasional, peningkatan iklim investasi, peningkatan ekspor pertanian serta kesejahteraan petani.

“Kinerja Kementan sampai dengan tahun 2018 sangat luar biasa. Beberapa langkah terobosan seperti menggelontorkan alat mesin pertanian dengan kenaikan volume yg cukup fantastis mulai tahun 2014 sudah hampir 2.000% yang tersalurkan ke petani, penyediaan bibit unggul, mengintegrasikan pola tanam sawit- jagung, pengembangan lahan rawa untuk mendorong peningkatan produksi padi, pemberian asuransi pertanian untuk tanaman padi dan ternak yang jumlahnya akan selalu ditingkatkan, menggenjot perbaikan infrastruktur seperti jaringan irigasi, pembuatan embung, DAM parit, Long storage,” beber Kasdi.

Disisi lain, sambung Kasdi, untuk mendorong subsektor peternakan, telah diluncurkan kegiatan Sapi Indukan Wajib Bunting (SIWAB) yang mampu meningkatkan produksi daging sapi. Bahkan Kementan pun telah mengimplementasikan berbagai program pembangunan pertanian untuk membangun negara mulai dari pinggiran sesuai dengan amanah Nawacita Jokowi-JK. Salah satunya dibuktikan dari ekspor di kawasan perbatasan Merauke ke Papua Nugini.

“Tidak kalah pentingnya Kementan sudah membangun sistem lelang jabatan. Pejabat yang tidak mampu mencapai target selanjutnya akan menjadi target. Ini sudah menjadi kesepakatan bersama antara Menteri Pertanian dengan pejabat di bawahnya,” sebutnya.

“Langkah langkah tersebut tanpa disadari memberikan dampak dan efek yang sangat luar biasa dalam kinerja, memang pada saat awal terlihat terseok seok tetapi setelah menjalankan arahan Menteri pertanian bagus juga hasilnya dan kita semua bisa melihatnya,” imbuh dia.

Lebih lanjut Kadi menambahkan belajar dari pengalaman selama era kepemimpinan Menteri Amran, Biro Perencanaan Kementan akan lebih konsen dalam merancang dan merencanakan pengalokasian DAK bidang pertanian ke kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada pembangunan pertanian. Di antaranya fokus pada perbaikan infrastruktur seperti pembangunan balai perbenihan, balai mekanisasi pertanian, pembangunan laboratorium dan perbaikan infrastruktur air (irigasi air tanah, embung, dam parit, longstorage, pintu air). Selain itu, pengalokasian DAK ini juga untuk kegiatan jalan usahatani dan jalan produksi, peningkatan sarana penyuluh pertanian dan pembangunan lumbung pangan masyarakat.

“Untuk mendorong percepatan dan pelaksanaan rancangan kegiatan DAK bidang pertanian ini dibutuhkan sinergitas antara pusat dengan daerah, dalam mekanisme perencanaan diharapkan pemerintah daerah sejalan dengan apa yang telah dirancang pemerintah pusat. Persoalan dilapangan seyogyanya bisa dikoordinasikan secara efektif dilapangan,” terangnya.

Menurut Kasdi, menu kegiatan DAK bidang pertanian tahun 2019 ini di samping menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian juga atas hasil evaluasi terpadu yang diselenggarakan Biro Perencanaan bersama sama dengan unit eselon 1 teknis di lingkup Kementan. Serta atas masukan dari Kementerian Keuangan dan Bappenas selaku mitra di pusat.

“Harapan ke depan dengan adanya sinkronisasi rancangan kegiatan antara pusat dan daerah serta dengan melibatkan Kementerian Keuangan dan Bappenas, arah kebijakan nasional Kementerian Pertanian akan lebih baik lagi,” tegasnya.

Recent Posts

Kemenperin: Penguatan Tata Kelola Produk Dalam Negeri Dongkrak Kinerja Ekonomi

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian konsisten untuk terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri…

42 menit yang lalu

Jasamarga Transjawa Bantu Pembangunan Masjid Asy Syuhada Kota Bekasi

MONITOR, Bekasi — Sebagai bentuk nyata kepedulian dalam menghadirkan fasilitas ibadah yang memadai bagi jamaah…

1 jam yang lalu

Kemenperin: SDM Kompeten Topang Kebangkitan Industri TPT Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian bertekad untuk membangkitkan kembali kinerja industri tekstil dan produk tekstil…

1 jam yang lalu

Tangsel Luncurkan 54 Koperasi Merah Putih di Seluruh Kelurahan

MONITOR, Tangsel - Sebanyak 54 unit Koperasi Merah Putih resmi beroperasi di seluruh kelurahan Kota…

4 jam yang lalu

BP Haji Dorong RUU Haji Segera Disahkan

MONITOR, Padang - Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), KH Moch. Irfan Yusuf (Gus Irfan)…

4 jam yang lalu

Eks Marinir Minta Pulang Usai Jadi Prajurit Rusia, DPR: Pemerintah Tak Wajib Beri Perlindungan Bila Status WNI-nya Hilang

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin, memberikan tanggapan terkait viralnya video…

9 jam yang lalu