Jumat, 22 November, 2024

Kerap Terdampak Bencana, Indonesia Harus Belajar Mitigasi dari Jepang

MONITOR, Singapura – Indonesia harus banyak belajar soal mitigasi penanggulangan bencana dari Jepang, sebagai negara di ASEAN yang retan terhadap bencana. Dalam KTT ke-21 ASEAN-Jepang, Presiden Jokowi menekankan pentingnya ASEAN memperkuat kerja sama dengan Jepang dalam hal penanggulangan bencana.

Jokowi mengatakan, dalam tiga dekade terakhir, 40 persen bencana terjadi di kawasan Asia.

“Dalam tiga dekade terakhir 40 persen bencana terjadi di kawasan Asia di mana 90 persen menyebabkan korban jiwa dan 50 persen lebih menyebabkan kerugian ekonomi. Data PBB tahun ini memprediksi kerugian ekonomi akibat bencana di kawasan ini mencapai lebih dari USD160 miliar per tahun hingga 2030,” ungkap Jokowi, Rabu (14/11) waktu setempat.

Persoalan bencana ini sangat dirasakan dampaknya oleh Indonesia. Presiden menjelaskan, baru-baru ini, Indonesia mengalami bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan korban jiwa mencapai lebih dari 2.200 jiwa serta lebih dari 68.000 bangunan rusak.

- Advertisement -

“Bencana alam akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat mencegah bencana alam. Namun, kita dapat meminimalisir korban dan perlu memastikan bahwa terdapat sumber yang akan mendukung bangkitnya wilayah bencana,” sambungnya.

Oleh karenanya, diperlukan adanya kerja sama yang lebih erat mengenai mitigasi dan penanggulangan bencana. Beberapa di antaranya dapat dilakukan dengan penguatan kerja sama terkait mekanisme peringatan dini, pembangunan infrastruktur tahan bencana, hingga pendanaan untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pascabencana.

“Kerja sama strategi pembiayaan dan asuransi bencana juga sangat penting. Ide ini telah mulai dibahas pada ASEAN Leaders’ Gathering dengan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia di Bali bulan lalu,” kata Presiden.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER