Sabtu, 23 November, 2024

Bulog Diminta Kendalikan Harga Beras Medium jelang Pilpres

Apalagi isu soal harga bahan makanan pokok terus sensitif

MONITOR, Jakarta – Fenomena kelangkaan dan kenaikan harga beras medium tengah jadi sorotan. Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pun menekankan agar laju kenaikan harga beras medium harus segera dihentikan. Sebab, kenaikan harga tersebut bisa merugikan masyarakat kelas menengah bawah.

Bamsoet, demikian sapaannya, juga menyarankan kepada regulator, seperti tim ekonomi Kabinet Kerja bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memastikan kecukupan volume beras medium sesuai permintaan pasar.

“Kelangkaan dan kenaikan harga beras medium itulah yang harus segera diatasi oleh tim ekonomi Kabinet Kerja dan Bulog. Masalah ini harus disikapi dengan sangat serius,” ujarnya di kompleks parlemen Senayan, Senin (12/11).

Bamsoet menyarankan agar ketersediaan beras harus segera dicukupi dan kenaikan harganya harus dihentikan agar kelompok masyarakat menengah-bawah tidak dirugikan. Ia beralasan, 70 persen dari konsumsi masyarakat kelas menengah-bawah adalah beras medium.

- Advertisement -

Legislator Partai Golkar itu memaparkan, untuk mengoreksi situasi pasar beras seperti itu, DPR RI berharap pemerintah bersama Bulog segera mengguyur pasar dengan memanfaatkan stok beras medium di gudang Bulog yang saat ini mencapai 2,7 juta ton.

Terlebih menjelang akhir tahun 2018, pemerintah dan Bulog perlu bekerja lebih keras agar komoditi Beras tidak bermasalah. Aspek kecukupan atau stok harus dijaga, sementara harga beras harus diupayakan terkendali atau stabil.

“Bagaimanapun, di tahun politik 2019 mendatang, isu tentang harga kebutuhan pokok bisa menjadi sangat sensitif. Ketika terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, apalagi beras, kekuatan oposisi akan menggoreng isu kenaikan harga untuk merusak kredibilitas pemerintah,” tegas Bamsoet.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER