Rabu, 24 April, 2024

Mahasiswa Palembang nilai Prestasi Jokowi sangat membanggakan

MONITOR, Palembang – Membandingkan siapa diantara Calon Presiden 2019 Nomor Urut 1 Joko Widodo dan Nomor Urut 2 Prabowo Subianto yang pantas memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan selalu menjadi perdebatan menarik. Kubu dari Prabowo mengklaim mantan menantu Soeharto ini lebih pantas. Sebaliknya, kubu Jokowi, menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta ini jauh lebih layak.

Tak terkecuali dikalangan mahasiswa, perdebatan soal siapa lebih pantas memimpin Indonesia lima tahun kedepan selalu menjadi perbincangan yang tak pernah usai. Seperti yang dikatakan Zulkarnain, Mahasiswa di salah satu Universitas di Sumatra Selatan. Menurutnya, jelang Pilpres 2019, diskusi seputar Pilpres 2019 selalu ramai menghiasi kampusnya.

Bagi Zulkarnain, melihat jawaban dari masing-masing kubu bahwa siapa yang lebih pantas, tidak akan pernah selesai. Karena itu, ia mengajak seluruh civitas akademika melihat siapa diantara Jokowi dan Prabowo yang pantas menjadi presiden, menggunakan berbagai pertimbangan, yang memang layak dijadikan rujukan untuk menentukan pilihan.

“Kita butuh pemimpin yang merakyat. Dan bagi saya sudah tidak diragukan lagi, Jokowi jauh lebih merakyat dari Prabowo. Hasil survei juga selalu menunjukkan demikian. Seperti survei yang dirilis oleh Publik Opinion dan Policy Research (Populi) Center pada 24 Oktober 2018 lalu, dimana masyarakat menganggap Jokowi jauh lebih merakyat dari Prabowo, angkanya mencapai 19,5 %,” kata Zulkarnain saat ditemui di Kampusnya, Sabtu (10/11/2018).   

- Advertisement -

Kemudian track record, mahasiswa yang mengambil jurusan Ilmu Politik itu menegaskan penting bagi pemilih untuk melihat track record sang calon sebelum menentukan pilihan kemana berlabuh. Dan ketika berbicara track record, Zulkarnain menegaskan, track record  Jokowi jauh lebih baik dibandingkan Prabowo.

“Saya selalu menekankan ke kawan-kawan, pilihlah capres yang mempunyai track record bagus. Karena hal itu akan menentukan kepemimpinannya nanti selama menjadi presiden. Track record, bukan hanya pengalaman hidup pribadinya, tetapi juga prestasi yang pernah dibuatnya. Dan saya melihat prestasi Jokowi baik sebelum dan sesudah jadi presiden sungguh luar biasa dan sangat membanggakan,” paparnya.

Ia menjelaskan berbagai capaian yang diraih Jokowi selama periode pertamanya menjadi presiden. Pertama soal lapangan kerja, menurutnya selama menjabat sebagai presiden, Jokowi selalu berhasil mencapai target dalam menciptakan lapangan kerja setiap tahunnya.

“Kita lihat pemerintahan Jokowi-JK dalam menciptakan lapangan kerja. Dalam hal ini, jelas pemerintahan ini berhasil mencapai bahwa melampaui target setiap tahunnya. Tahun 2015 dari target 2 juta, tetapi mencapai 2,866. Tahun 2016 dari target yang sama, tetapi mencapai 2,448. Begitupun dengan tahun 2017, berhasil menciptakan lapangan kerja untuk 2,669,” jelasnya.

Kemudian, ia juga menyoroti kritik yang selama ini dilontarkan oleh lawan Jokowi, yang mengatakan Jokowi gagal dalam menurunkan ketimpangan ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat. Menurutnya, kritik itu sangat keliru kalau melihat data yang sesugguhnya. Dimana Jokowi, setiap tahun berhasil menurunkan angka ketimpangan tersebut.

“Pemerintahan Jokowi-JK juga berhasil menurunkan angka ketimpangan setiap tahunnya. Tahun 2016 angkanya 0,397, pada tahun 2017 turun menjadi 0,397, dan pada tahun 2018 turun di angka 0,389,” tambahnya.

Tentu saja, menurut Zulkarnain prestasi Jokowi yang paling membanggakan adalah pembangunan infrastuktur. “Selanjutnya, prestasi yang sangat mencengangkan adalah kesuksesannya dalam menciptakan pemerataan pembangunan infrastuktur di seluruh penjuru Indonesia,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa antara tahun 2015 sampai 2017, pemerintahan Jokowi-JK telah membangun jalan baru sepanjang 2.623 kilometer (2015: 1.286 km, 2016:  559 km, 2017: 778 km). Sekitar 2.000 km di antaranya merupakan jalan perbatasan yang dibangun di titik-titik terluar dan pelosok negeri. Tahun 2018 pemerintah menargetkan 1.071 km dan tahun 2019 menargetkan 1.120 km jalan baru. Total pembangunan jalan baru di era Jokowi-JK mencapai 4.814 km.

Kemudian, antara tahun 2015 sampai 2017, pemerintahan Jokowi-JK telah membangun jalan  tol mencapai 568 km ( 2015: 132 km, 2016: 44 km, 2017: 392 km). Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol hingga 2019 mendatang akan mencapai 1.851 km. “Itu adalah sederet prestasi yang dicapai oleh Jokowi. Selain itu masih banyak yang lainnya. Dan melihat segala prestasi yang raihnya, Jokowi layak melanjutkan kepemipinanya lima tahun ke depan” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER