MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) bergerak cepat memfasilitasi distribusi jagung dari industri pakan ternak untuk kebutuhan peternak rakyat di berbagai sentra ayam petelur. Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), pada 9 November ini mendistribusikan sebanyak 12.000 ton jagung pipilan secara serentak akan ke peternak rakyat di sejumlah sentra ayam petelur khususnya di beberapa titik di Pulau Jawa.
Terpantau, Tim Kementan bergerak ke sejumlah titik antara lain di Blitar, Malang, Kendal, Solo, Bogor, Sukabumi dan Cianjur untuk memastikan distribusi pangan berjalan dengan lancar langsung ke para peternak rakyat, baik ayam petelur atau layer maupun ayam pedaging atau broiler. Bantuan akan disalurkan bertahap sebagai langkah awal dalam menstabilkan harga jagung untuk pakan ternak.
Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Indonesia menyatakan sangat menghargai atas support yang sudah diberikan oleh Kementerian Pertanian disaat-saat sulit untuk peternak. “Kami mewakili temen-temen di lapangan sari peternak rakyat berterima kasih atas program yang sudah dilakukan untuk menolong pada saat krisis kali ini,” kata Ketua Pinsar Indonesia Hartono yang hadir saat penyaluran jagung untuk peternak di Bogor, Jumat (9/11).
“Memang krisis kali ini, buat peternak, sangat luar biasa karena dengan harga produk pakan yang sangat tinggi, sementara harga jual ayam dan telur kami ini jatuh serendah-rendahnya. Ini dilematis, tapi untungnya Pak Menteri sudah memberikan jalan keluar. Semoga program ini, bisa berlanjut dan lebih luas mencapai sasaran yang diinginkan,” tambahnya.
Anggota Pinsar Petelur Nasional, Awan Sastrawijaya menyampaikan rasa terimakasihnya secara tertulis. “Bantuan tersebut sedikit banyaknya pasti akan meringankan beban kami. Harapannya agar ke depannya harga pakan jadi pun bisa menyesuaikan dengan semakin lancarnya pasokan jagung ini,” tulisnya kepada Menteri Amran.
Di Blitar, Sekretaris Ditjen PKH Nasrullah, memimpin langsung penyaluran jagung ke peternak, Jumat (9/11). Nasrullah menyebutkan bahwa Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengerahkan jajarannya untuk turun ke lapangan persoalan jagung untuk pakan yang dirasakan peternak kecil bisa terselesaikan.
“Pemerintah harus hadir di tengah peternak yang sedang mengalami kesulitan. Melalui koordinasi dengan industri pakan dan Perum Bulog, Kementan bisa memfasilitasi distribusi jagung untuk peternak ayam, terutama di Kabupaten Blitar yang merupakan salah satu sentra utama,” jelas Nasrullah.
Sementara itu, Bupati Blitar Rijanto menyambut positif upaya Kementan dalam memfasilitasi penyaluran jagung ke peternak rakyat di wilayahnya yang jumlahnya sekitar 4,4 ribu. Hari ini, Blitar mendapatkan jagung sebanyak kurang lebih 400 ton. Rijanto mengharapkan penyaluran jagung ini bisa menjadi solusi awal bagi para peternak. Pihaknya akan terus berupaya agar ada solusi untuk memenuhi kebutuhan pakan bagi peternak.
Sementara itu, di Malang hari ini dilaporkan jagung untuk peternak sudah didatangkan datang sebanyak 4 truk atau 100 ton, dan langsung didistribusikan untuk peternak. Peternak di Malang mengajukan kebutuhan 2000 ton untuk ayam layer dan 200 ton untuk ayam broiler.
Selain Jawa Timur dan Jawa Barat, pada hari ini jagung juga disalurkan ke sentra peternak ayam di Jawa Tengah. Salah satu titiknya ada di Kabupaten Kendal dimana bantuan jagung diterima oleh para peternak petelur secara bertahap, dimulai hari ini, 9 November 2018 sebanyak 50 ton, lalu besok 100 ton dan selanjutnya sampai dengan jumlah keseluruhan 500 ton.
“Untuk wilayah lainnya, yaitu Solo dan sekitarnya akan segera menyusul. Alhamdulillah peternak menyambut positif gerak cepat ini. Kami sangat mengapresiasi kerja cepat dari rekan-rekan Bulog dan pelaku industri pakan,” penjelasan dari Direktur Pakan, Ditjen PKH Sri Widayati yang hadir di Kendal, Jawa Tengah.
Lebih lanjut Widayati, menyatakan bahwa Kementerian Pertanian bersama Dinas Peternakan dan Keswan Provinsi, Jateng, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kendal serta pihak-pihak terkait akan turun langsung ke lapangan untuk memastikan bantuan sampai ke peternak. “Pak Menteri memberikan arahan secara langsung untuk hadir di tengah peternak yang sedang mengalami kesulitan,” tegasnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa penyaluran jagung untuk pakan ternak ini untuk memotong jalur distribusi yang selama ini mengakibatkan kelangkaan pakan ternak. “Ini bukti bahwa ketersediaan pakan jagung cukup untuk memenuhi kebutuhan para peternak lokal,” ungkap Amran.
Dalam empat tahun terakhir melalui program terobosan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian mampu meningkatkan produksi jagung secara signifikan. Hal ini terlihat dalam kurun waktu 2014-2017 produksi jagung terus meningkat. Pada tahun 2014, produksi jagung di Indonesia sebesar 19,0 juta ton, dan tahun 2015 meningkat menjadi 19,6 juta ton. Pada tahun 2016 produksi jagung kembali meningkat menjadi 23,6 juta ton, demikian juga tahun 2017 mencapai 28,9 juta ton.
“Dengan kerja keras dan upaya khusus yang terus dilakukan Kementan pada tahun 2018 ini diperkirakan potensi produksi jagung lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 30 juta ton,” jelas Amran.