POLITIK

Masuk Lingkaran Jokowi, Fahri Hamzah sebut Yusril tengah Diuji

MONITOR, Jakarta – Keputusan Yusril Ihza Mahendra yang bersedia menjadi kuasa hukum bagi pasangan calon nomor urut 01 Jokowi- Ma’ruf di Pilpres 2019, patut dihargai.

Bahkan, dengan dipinangnya pengacara kondang sekaligus ketua umum (Ketum) DPP Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai bentuk ikhtiar petahana untuk tidak lagi bersikap anti Islam. Hal ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dalam pesan singkatnya, di Jakarta, Jumat (9/11).

“Apapun itu (keputusan petahana menunjuk Yusril Ihza Mahendra) perlu dihargai, tapi apakah serius?,” katanya.

Menurut dia, selain adalah hak setiap orang untuk memilih, dirinya juga menyebut bahwa Ketum MUI dan Ketum PBB tidak terlepas dari simbol. Peran simbolik ini, sambung dia, di satu sisi seperti penting bagi petahana, tapi peran simbolik itu harus dibuktikan apakah secara substantif pemerintah memang berubah.

“Ini memang tahun politik, semua gerak tokoh akan diberi makna politik. Tapi, kepentingan kita adalah bersaksi apakah pemerintah telah menyadari kesalahannya dan 2 langkah besar itu dilakukan sebagai koreksi total. Jika bukan koreksi total sayang sekali,” sebut politikus PKS itu.

Dua langkah besar yang dimaksud Fahri yakni pemerintah dalam menangani pembakaran bendera Tauhid, dan penanganan Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi. Dua hal ini, ujarnya, yang sangat disayangkan bahwa pemerintah tidak punya penasihat yang baik selama ini.

“Nah sekarang, coba tanya penasihat Hukum yang baru (Yusril,red), saya yakin beliau akan koreksi sikap pemerintah. Sikap Prof. YIM selama ini dalam pengertian saya bertentangan dengan keputusan yang diambil oleh pemerintah. Itukah sebabnya beliau menjadi lawyer HTI, dan lain-lain?,” terangnya.

Oleh karena itu, Fahri menilai, kemampuan Yusril Ihza selama ini yang tidak saja sering menang di pengadilan umum, bahkan di peradilan Konstitusi, di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Sekarang beliau akan diuji, apakah beliau ‘direkrut’ untuk kepentingan simbolik petahana atau kepentingan yang nyata? Kita lihat adanya apakah beliau ‘dipakai’ atau ‘dipajang’?” pungkasnya.

Recent Posts

Menag Minta Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah…

25 menit yang lalu

KA Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

MONITOR, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung –…

3 jam yang lalu

Menag Hadiri Halalbihalal PBNU Bersama Anggota Keluarga NU

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menghadiri Halalbihalal yang digelar Pengurus Besar…

10 jam yang lalu

Mejeng di Turki, Industri Alat Kesehatan Nasional Siap Dobrak Pasar Eropa

MONITOR, Jakarta - Industri alat kesehatan nasional terus berupaya untuk menembus pasar ekspor seiring dengan…

14 jam yang lalu

Konflik Timur Tengah, DPR: Pemerintah Perlu Lakukan Dialog Multilateral

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI Helmy Faishal Zaini meminta pemerintah melakukan upaya untuk…

14 jam yang lalu

Ikhtiar Pelindungan Jemaah Indonesia, dari Syarat Istithaah sampai Senam Haji

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini kembali mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Maklum, data…

17 jam yang lalu