MONITOR, Bandung – Kanwil DJP Wajib Pajak Besar Politeknik Pos Indonesia, Bandung, Jawa Barat hari ini, Jumat, (9 November 2018) melaksanakan acara Gerakan Sadar Pajak atau Pajak Bertutur. Kegiatan ini juga diselenggarakan secara serentak dari Sabang sampai Merauke, oleh seluruh jajaran Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Republik Indonesia, termasuk Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta.
Acara Pajak Bertutur ini merupakan rangkaian dari Pekan Inklusi Kesadaran Pajak yang dibuka oleh Direktur Jenderal Pajak. Materi Pajak Bertutur untuk Perguruan Tinggi di Politeknik Pos Indonesia disampaikan langsung oleh Kepala Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Mekar Satria Utama beserta jajarannya.
Dalam kesempatan ini, Direktur Politeknik Pos Indonesia, Agus Purnomo hadir dan memberikan sambutan serta dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan Pajak Bertutur bagi para mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Pos Indonesia.
Kepala Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, Mekar Satria Utama mengatakan jika tujuan dari kegiatan Pajak Bertutur pada hari ini antara lain memberikan pemahaman kepada para guru, dosen, murid dan mahasiswa tentang keuangan negara serta cara memenuhi kebutuhan anggaran melalui pajak.
“Tujuan kedua adalah memberikan kesadaran tentang program edukasi kesadaran pajak dalam pendidikan yang dilakukan oleh Kemenkeu (Direktorat Jenderal Pajak), bekerjasama dengan Kemendikbud dan Kemenristekdikti,” katanya.
Sedangkan tujuan ketiga diselenggarakannya acara itu adalah memberikan kesadaran tentang program edukasi kesadaran pajak dalam pendidikan kepada seluruh pegawai di lingkungan Dirketorat Jenderal Pajak.
Mekar menambahkan kegiatan “Pajak Bertutur” ini juga dilakukan untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia melalui edukasi kesadaran pajak dalam pendidikan. “Ini merupakan upaya DJP dalam berkontribusi membangun bangsa melalui pendidikan, bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan,” ungkapnya
“Kegiatan Pajak Bertutur pada hari ini sekaligus memperingati hari Pahlawan 10 November tahun 2018 karena generasi emas Indonesia tersebut adalah calon pahlawan bangsa Indonesia,” tambahnya.
Menurut Mekar, membangun generasi mendatang sama artinya dengan membangun masa depan DJP. Oleh karena itu, upaya-upaya dalam rangka edukasi kesadaran pajak dalam pendidikan harus didukung oleh segenap insan DJP dalam semua tingkatan.
“Program edukasi kesadaran pajak harus mendapatkan perhatian yang serius dengan tidak mengesampingkan prioritas utama institusi dalam mencapai penerimaan pajak,” tandasnya.