ENERGI

Harga Minyak Mentah Dunia Anjlok

MONITOR – Harga minyak merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) melanjutkan penurunan baru-baru ini setelah produksi minyak mentah AS melonjak capai rekor lain dan persediaan domestik naik lebih besar dari yang diperkirakan.

Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah domestik naik 5,8 juta barel pada pekan terakhir, lebih dari dua kali lipat ekspektasi para analis.

Produksi minyak mentah mencapai 11,6 juta barel per hari, rekor mingguan, meskipun angka mingguan dapat berubah-ubah. Data bulanan terbaru untuk Agustus menunjukkan produksi secara keseluruhan mencapai lebih dari 11,3 juta barel per hari.

Minyak mentah AS berjangka, West Texas Intermediate (WTI), turun 54 sen AS menjadi menetap di 61,67 dolar AS per barel, hampir 20 persen di bawah penutupan puncak 76,41 dolar AS per barel pada awal Oktober. (Antara)

Recent Posts

Indonesia dan Arab Saudi Tingkatkan Kerja Sama di Industri Petrokimia dan Hilirisasi Mineral

MONITOR, Jakarta - Indonesia dan Arab Saudi terus berupaya meningkatkan kerja sama yang komprehensif di…

3 jam yang lalu

Nelayan Keluhkan Sulit Cari Ikan Akibat Pagar Laut, DPR Minta Pemerintah Segera Bertindak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan merespons keluhan para nelayan akibat…

8 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gelar FKP Guna Sempurnakan Mekanisme Pelayanan Publik

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP)…

10 jam yang lalu

Kasus Kekerasan Seksual di RSHS, DPR: Harus Dilakukan Evaluasi Menyeluruh

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher mengecam keras kasus kekerasan…

11 jam yang lalu

Marak Kasus Pelecehan, Puan Serukan Jangan Lelah Perangi Kekerasan Seksual!

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua elemen bangsa dan seluruh masyarakat…

12 jam yang lalu

Bali Diingatkan Tak Perlu Latah Tiru Israel Atasi Krisis Pangan

MONITOR, Bali - Direktur Center for Inter-Religious Studies and Traditions (CFIRST) Arif Mirdjaja ikut berkomentar…

14 jam yang lalu