MONITOR, Jakarta – Jamkrindo Dukung Akselarasi Bisnis UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting di Indonesia dan berkontribusi cukup signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. Bahkan, UMKM terbukti mampu bertahan dari krisis yang tiba-tiba datang, serta mampu menekan tingkat pengangguran.
Meski memiliki peranan penting terhadap perekonomian, UMKM masih memiliki kendala untuk terus tumbuh dan berkembang. Salah satu masalah utama yang terus terjadi yaitu berkaitan dengan struktur permodalan. Padahal, modal yang kuat, menjadi syarat utama bagi UMKM untuk terus berekspansi.
Di titik ini, peran dari Perum Jamkrindo menjadi penting dan krusial. Perum Jamkrindo memiliki fungsi untuk menjembatani UMKMK yang mempunyai usaha layak (feasible), tetapi belum memenuhi persyaratan teknis perbankan (unbankable) untuk dapat memperoleh akses keuangan dengan skema penjaminan kredit.
Pada prinsipnya, penjaminan kredit memberikan kemudahan kepada pelaku UMKM dalam memperoleh kredit dari bank maupun lembaga jasa keuangan non bank yang terkendala dengan agunan/jaminan.
Sebagai perusahaan yang diberi mandat khusus oleh pemerintah untuk melakukan penjaminan bagi UMKM dan koperasi (UMKMK), Perum Jamkrindo telah lama menjadi tonggak pemberdaya UMKMK.
Selain memberikan jaminan kredit, Perum Jamkrindo juga berinovasi dengan melakukan pemeringkatan dan juga memberikan pendampingan kepada para UMKM. Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menegaskan, Jamkrindo berkomitmen membantu UMKM naik kelas atau tumbuh dengan skala yang lebih besar.
“Sudah menjadi tanggung jawab dan fokus kami untuk memajukan UMKM dan koperasi,” ujar Randi.
Untuk itu, lanjut Randi, setiap tahunnya Perum Jamkrindo meningkatkan kapasitas penjaminan kreditnya begitu juga dengan jumlah UMKM yang dijamin. Dalam 10 tahun terakhir (tahun 2008-Juni 2018) Jumlah UMKM yang telah dijamin Perum Jamkrindo dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai lebih dari 21 juta UMKM, ungkap Randi.
Dari sisi kinerja operasional konsolidasi, total realisasi volume penjaminan sampai September tercatat sebesar Rp 126 triliun. Porsi terbesar 80% atau Rp 85,18 triliun diperoleh dari penjaminan Non KUR dan sisanya Rp 41,30 triliun merupakan penjaminan KUR. Per 30 September 2018 total aset Perum Jamkrindo sebesar Rp15,51 triliun dengan jumlah ekuitas sebesar Rp 11,09 triliun.
Saat ini, Perum Jamkrindo telah memiliki beragam produk yang mendukung dan menjadi solusi UMKM menuju sukses. Selain penjaminan program yang utama yakni KUR, Perum Jamkrindo juga memilki banyak produk penjaminan yang lain. Di antaranya, penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit umum, penjaminan kredit multiguna, penjaminan kredit distribusi barang, penjaminan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), penjaminan kredit kendaraan bermotor, penjaminan surety bond, penjaminan custom bond, penjaminan bank garansi atau kontra garansi, penjaminan supply chain financing, dan penjaminan fintech lending.
Di samping itu, Perum Jamkrindo juga mendapat amanat dari pemerintah melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor I Tahun 2016 sebagai lembaga pelaksana penjaminan sistem resi gudang.
Untuk dapat memberikan diferensiasi, lebih lanjut, Randi mengatakan Jamkrindo memberikan nilai lebih dari sisi layanan, yakni kehandalan dan kemudahan pemrosesan penjaminan dan klaim serta pembinaan hubungan baik. “Kami terus berinovasi untuk memberikan pelayanan luas dan berkualitas,” imbuh Randi.
Sementara itu, Direktur MSDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo mengatakan untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan Perum Jamkrindo senantiasa akan melakukan penguatan SDM.
“Kompetensi inti yang harus dikuasai ialah expert dalam produk penjaminan, pengelolaan risiko, expert dalam pengelolaan UMKMK, dan pengelolaan database UMKMK,” ujar dia.
Sebagai perusahaan yang menjadi benchmark semua perusahaan penjaminan yang ada di Indonesia, Sulis mengatakan SDM Perum Jamkrindo harus senantiasa melakukan inovasi. Leading di bidang penjaminan itu artinya harus yang paling terdepan, baik itu dalam konteks bisnis, operasional, perangkat infrastruktur, dan aspek-aspek yang meliputi industri penjaminan dan UMKM.
Program PKBL Perum Jamkrindo
Sebagai perusahaan penjaminan terbesar Perum Jamkrindo juga mengemban tugas untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diwujudkan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). PKBL terdiri dari dua jenis program yaitu program kemitraan dan bina lingkungan. Program kemitraan adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh perusahaan BUMN untuk memberikan pinjaman usaha dan pembinaan kepada UMKM.
Sedangkan bina lingkunan adalah program yang diberikan melalui bantuan dana untuk keperluan kegiatan pengembangan masyarakat tempat perusahaan tersebut beroperasi.
Sampai dengan triwulan III tahun 2018, Perum Jamkrindo telah memiliki 1.748 mitra binaan. Selain memberikan pinjaman usaha, Perum Jamkrindo juga melakukan pendampingan usaha dan membantu UMKM memperluas pasar dengan cara memfasilitasi mereka ikut dalam pameran-pameran, baik skala nasional maupun internasional.
Sementara sebagai wujud atas kepedulian terhadap lingkungan dan pendidikan, pada hari ini, Sabtu 3 November 2018, Perum Jamkrindo melakukan program bina lingkungan berupa penyerahan 500 bibit pohon kepada komunitas offroad dan pecinta Alam Gunung Pangrango dan juga bantuan taman bacaan di Madrasah Islamiah Amaliyah Cijulang Bogor serta SDN Kopo 3 Cisarua Bogor.
Sulis mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud BUMN Hadir Untuk Negeri, sehingga keberadaan BUMN bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat. “PKBL ini merupakan wujud nyata peran BUMN untuk masyarakat dan peran BUMN sebagai agen pembangunan,” tutup Sulis.