BUMN

Data Beras BPS Surplus, Impor Tidak Diperlukan

MONITOR, Jakarta – Stok yang dimiliki Perum BULOG lebih dari 2,4 juta ton. Dengan stok yang cukup besar, artinya BULOG siap menjaga 3 pilar ketahanan pangan Nasional yakni Pilar Ketersediaan, Keterjangkauan, dan Stabilisasi. Hal ini menandakan kuatnya stok negeri ini.

Stok yang cukup besar ini tidak memadai disimpan pada Gudang yang ada, sehingga mengharuskan Perum BULOG menyewa Gudang tambahan, baik Gudang Swasta maupun TNI. Hal ini agar beras tersebut terjaga dengan baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya.

Disisi lain BULOG harus menjaga stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) pada posisi 1 – 1,5 juta ton yang tersebar di Gudang-gudang BULOG seluruh Indonesia. Stok tersebut siap disalurkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan Pemerintah baik untuk bencana alam maupun intervensi pasar untuk menjaga stabilisasi harga.

“Sebagai stabilisator harga pangan pokok khususnya beras, Perum BULOG terus lakukan intervensi pasar secara berkesinambungan dengan menggelontorkan beras sebanyak-banyaknya melalui Operasi Pasar. Dengan ini, pangan pokok khususnya beras tetap tersedia dalam jumlah dan kualitas yang baik,” Ujar Budi Waseso.

BULOG telah menggelontorkan OP CBP sejak Januari 2018 sampai saat ini sebanyak 384.328 ton, dengan kisaran 2.500 ton per hari. Diproyeksikan, kebutuhan untuk operasi pasar akan mengalami kenaikan tajam menjelang akhir tahun.

“Kami terus pantau perkembangan harga pangan pokok khususnya beras dari hari ke hari supaya intervensi pasar dapat segera kami lakukan dengan menggelontorkan stok CBP dan komoditi komersial yang kami miliki,” tegas Budi Waseso.

Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilisnya menyampaikan bahwa diprediksi Indonesia akan mengalami surplus beras 2,85 juta ton selama 2018. Hal ini sejalan dengan rata-rata serapan 3000 ton per hari oleh Perum BULOG yang terus melakukan penyerapan terhadap beras petani lokal.

Dengan serapan yang terus menerus dilakukan tersebut, diperkirakan sampai akhir tahun ini stok BULOG mencapai 2,7 – 3 juta ton sehingga tidak perlu ada kekhawatiran dari Pemerintah dan Masyarakat bila ada bencana alam dan gejolak harga. Stok yang cukup besar ini menandakan bahwa Pemerintah tidak perlu melakukan impor beras.

Recent Posts

Kemenag Gencarkan Pelestarian Lingkungan lewat Masjid, KUA serta Wakaf Hutan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat peran institusi keagamaan dalam upaya pelestarian lingkungan.…

1 jam yang lalu

Analis Intelijen: Pembunuhan Pendulang Emas oleh OPM Bentuk Pelanggaran HAM

MONITOR, Jakarta - Menanggapi kabar pembunuhan sejumlah warga sipil berprofesi sebagai pendulang emas di wilayah…

3 jam yang lalu

203.088 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Tahap II Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 1446 H akan berakhir…

3 jam yang lalu

Evakuasi Warga Gaza ke Indonesia, PP PERSIS: Situasi Dilematis!

MONITOR, Jakarta - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) turut merespon rencana Presiden Republik Indonesia,…

4 jam yang lalu

Pangkoopsud II Sambut Kehadiran Panglima TNI dan Kasad di Lanud Iswahjudi

MONITOR, Madiun - Panglima Komando Operasi Udara II (Pangkoopsud II) Marsda TNI Deni Hasoloan S.,…

7 jam yang lalu

Permenperin 13 Tahun 2025 Diterbitkan, Industri Wajib Lapor Data Secara Berkala

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 13 Tahun 2025…

14 jam yang lalu