MONITOR, Jakarta – Gubernur Jakarta Anies Baswedan ternyata mengakui kalau kursi Dirut PT Transjakarta sudah tak lagi di duduki oleh Budi Kaliwono, melainkan sudah digantikan oleh Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta.
Melihat adanya rotasi jabatan di tubuh PT Transjakarta ini, Kalangan Wakil Rakyat Jakarta langsung bereaksi. Para politisi Kebon Sirih ini menilai kalau pencopotan Budi Kaliwono sebagai Dirut PT Transjakarta sudah tepat.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik mengapresiasi keputusan Anies mengganti PT Transakarta tersebut.
“Bagus banget tuh dia dicopot. Sudah lama kita minta dicopot. Dia nggak becus kerja,” kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (29/10).
Taufik menilai, selama dipimpin Budi Kaliwono, Transjakarta makin amburadul. Misalnya, target untuk mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke Transjakarta gagal direalisasikan.
Menurutnya, data Dinas Perhubungan DKI Jakarta 2017, preferensi masyarakat dalam menggunakan sarana transportasi umum hanya sekitar 12-15 persen.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan tersendiri, sejauh mana kemampuan PT Transjakarta dalam mengemban tugas untuk menghadirkan angkutan massal yang nyaman dan aman serta membantu Pemprov DKI mengurangi kemacetan di ibukota.
Menurut Taufik, pelayanan Transjakarta juga belum kunjung membaik dari hari ke hari. Waktu tunggu yang panjang, fasilitas yang tidak memadai bagi penyandang cacat, jalur kurang steril serta sederet persoalan lainnya seakan jauh dari kata tuntas.
Selain itu, kecelakaan Transjakarta juga relatif meningkat. Berdasarkan data Ditlantas Polda Metro Jaya, angka kecelakaan bus Transjakarta sejak Januari hingga September 2018 sebanyak 44 kali.
Sedikitnya 59 orang menjadi korban, 6 orang diantaranya meninggal. Sedangkan kerugian material dari kecelakaan tersebut, menurut Budiyanto mencapai Rp121,4 juta.
Sementara itu, melalui siaran resmi Provinsi DKI Jakarta diketahui jika Pemprov DKI telah melakukan restrukturisasi kedua BUMD bidang transportasi itu.
Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Provinsi DKI Jakarta, Yurianto menjelaskan terkait restrukturisasi kedua BUMD transportasi tersebut.
Pertama, adanya penggantian pengurus PT Transportasi Jakarta untuk penyegaran Direksi dan melengkapi pengurus yang sudah ada agar BUMD ini dapat melayani masyarakat lebih efektif dan efisien.
Kedua, peremajaan dan penyegaran Direksi pada PT MRT Jakarta guna melengkapi pengurus yang sudah ada agar dapat segera menyiapkan diri dalam rangka mengoperasionalkan MRT Jakarta tepat pada waktunya.
“Penggantian pengurus PT Transportasi Jakarta dan PT MRT Jakarta diputuskan melalui RUPS Luar Biasa Sirkuler (keputusan di luar RUPS Fisik).
Dalam RUPS LB kali ini, untuk PT Transportasi Jakarta dilakukan pemberhentian, penggantian dan pengisian pengurus Perseroan,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan tentang pergantian posisi Direktur Utama PT Transportasi Jakarta yang dipegang oleh Budi Kaliwono, digantikan oleh Agung Wicaksono, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta untuk membuat sinergi yang lebih baik dalam pengintegrasian antar moda yang berbasis jalan dan berbasis rel.
“Serta untuk memperkuat sinergi antar BUMD dan menciptakan kaderisasi di dalam tubuh BUMD, sehingga memotivasi pegawai BUMD untuk memiliki kinerja lebih baik lagi ke depan,” pungkasnya.