Jumat, 22 November, 2024

Saling Sindir Politikus Sontoloyo

MONITOR, Jakarta – Presiden Jokowi meminta publik berhati-hati karena masih ada kepentingan yang merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Mohon maaf, kita ini segala hal selalu dihubungkan dengan politik, padahal kehidupan itu tidak hanya politik. Ada sosial, ekonomi, tapi kenapa selalu dihubungkan dengan politik? Itulah kepandaian politikus kita,” kata Jokowi saat membagikan 5.000 sertifikat hak atas tanah untuk masyarakat di Lapangan Sepakbola Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa 23 Oktober 2018.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itupun mengingatkan, agar masyarakat tidak terpengaruh pada politikus yang berniat memecah belah bangsa. “Hati-hati, banyak politik yang baik-baik, tapi juga banyak sekali politik yang sontoloyo. Ini saya ngomong apa adanya saja sehingga mari kita saring, kita filter, mana yang betul dan mana yang tidak betul. Karena masyarakat saat ini semakin matang dalam berpolitik,” kata Jokowi.

“Jangan sampai kita dipengaruhi oleh kepentingan politik sesaat yang mengorbankan persatuan, persaudaraan dan kerukunan kita,” tambah Jokowi.

- Advertisement -

Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma’ruf Amin, Budiman Sudjatmiko menerjemahkan makna politik sontoloyo yang dimaksud capresnya itu.

“Mengorbankan kewarasan, yang jelas politik jangka pendek, politik pecah belah hanya untuk kekuasaan, mengorbankan kesatuan, menggedekan masalah kecil tapi mengabaikan hal besar,” katanya. Menurut Budiman, yang dirugikan dalam ‘politik sontoloyo’ bukanlah Jokowi. Tetapi justru seluruh masyarakat.

“Kalau pecah belah berhasil yang rugi bukan Pak Jokowi, tapi bangsa. Mengorbankan kewarasan bangsa, keutuhan bangsa itu kemudian rusak hanya karena kebencian, emosi sesaat yang bisa membakar banyak hal yang berkaitan dengan bermasyarakat dan bernegara itulah masalahnya,” kata Budiman.

Sementara itu, anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan masyarakat sudah cerdas untuk bisa membedakan mana politikus yang menggunakan politik sontoloyo tersebut.

“Politisi sontoloyo itu, politisi yang berjanji sama rakyat sudah menjabat dia lupa sama janjinya dengan rakyat. Ya silakan masyarakt menilai. Anda berjanji A-B-C-D, Anda memimpin nggak menepati janjinya, itu sontoloyo. Itu adalah pemimpin yang tidak prorakyat,” katanya.

Andre mengatakan politikus sontoloyo mengambil kebijakan tanpa ada perencanaan dan payung hukum. Dia mencontohkan adalah dana kelurahan yang disebut dibuat tanpa perencanaan.

“Sontoloyo kalau di KBBI artinya konyol. Konyol itu apa? Politikus yang ambil kebijakan tanpa ada perencanaan. Kebijakan itu harus pakai perencanaan, harus pakai payung hukum. Contoh dana kelurahan itu kayak dana desa, harus ada aturan hukumnyalah, lalu harus ada perencanaan,” jelas Andre.

Andre enggan menuding siapa politikus yang dinilai sontoloyo. Dia menegaskan masyarakat sudah cerdas unutk bisa menilai siapa politikus yang sontoloyo.

“Kita sepakat sama Pak Jokowi kita harus all out, politisi sontoloyo. Siapapun itu sontoloyo masyarakat bisa menilai siapa yang sontoloyo,” jelas Andre.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER