INTERNASIONAL

Hilangnya Jamal Khasoggi Bikin Kerajaan Arab Saudi Tersudut?

MONITOR, Riyadh – hilangnya jurnalis senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi, sejak memasuki gedung konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul menyita perhatian masyarakat internasional. Dalam rekaman CCTV, Khashoggi diketahui memasuki kantor tersebut pada 2 Oktober 2018 lalu untuk mengurus beberapa berkas perceraian dengan istri terdahulunya. Akan tetapi, dia tidak juga kembali hingga tersiar kabar dirinya mengalami penyiksaan hingga dibunuh dengan cara brutal.

Khasoggi dikabarkan dimutilasi dalam waktu tujuh menit, saat berada di gedung tersebut. Peristiwa tragis ini pun menyebar luas hingga puncaknya menyeret nama putra mahkota kerajaan Arab Saudi, pangeran Mohammed bin Salman.

Dugaan keterlibatan pangeran Mohammed bin Salman ini pun membuat kerajaan gempar. Raja Salman akhirnya terpaksa turun tangan. Arab Saudi tampak tertekan ketika kasus pembunuhan Khasoggi membuat negara-negara Barat bereaksi keras menekan.

Dilansir dari Reuter, (20/10), raja Salman kemudian mengirimkan orang kepercayaannya yakni Pangeran Khaled al-Faisal, gubernur Mekah, pergi ke Istanbul untuk meredakan krisis pada Kamis, 11 Oktober 2018. Tindakan sang raja sebagai bentuk respon atas desakan para pemimpin dunia terhadap kasus Jamal Khasoggi.

Diketahui, Khashoggi dikenal sebagai jurnalis yang memiliki idealisme tinggi. Ia kerap mengkritik Pemerintah Arab Saudi melalui tulisan-tulisannya. Tulisan itu misalnya “Yang Paling Dibutuhkan Negara-negara Arab adalah Kebebasan Berekspresi” dan “Putra Mahkota Saudi Arabia Harus Mengembalikan Martabat Negaranya”.

Bahkan dalam sebuah artikel, Khashoggi menyebut dirinya bukan musuh pemerintah dan sangat peduli dengan Arab Saudi. Menurutnya, Arab Saudi merupakan satu-satunya rumah yang ia tahu dan inginkan. Konsistensinya dalam memperjuangkan idealisme ini membuat Khashoggy banyak dimusuhi, hingga akhirnya ia memutuskan untuk melarikan diri ke Amerika Serikat.

Recent Posts

50 Mahasiswa PTIQ Gelar KKM Internasional di Malaysia, Ini Programnya

MONITOR, Jakarta - Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas PTIQ Jakarta menggelar program Kuliah…

9 menit yang lalu

DPD Kosgoro Nilai Tindakan Pemkot Bogor Terlalu Berlebihan pada GMNI

MONITOR, Jakarta - Dalam menyikapi unjuk rasa mahasiswa yang berujung vandalisme, Dewan Pimpinan Daerah Gerakan…

36 menit yang lalu

PKS Dukung Presiden Reshufle Menteri dan Wakil Menteri Bermasalah

MONITOR, Jakarta - Ketua Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) PKS, Mulyanto, minta Presiden Prabowo mengevaluasi kinerja…

2 jam yang lalu

Pamong Budaya Kemenag Diajak Manfaatkan Dana Indonesiana 2025

MONITOR, Jakarta - Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan Kementerian Kebudayaan, Feri Arlius, mengajak pamong budaya…

2 jam yang lalu

JPPI Nilai MBG Masih Bebani dan Gerogoti Anggaran Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam RAPBN 2026 yang mencapai Rp.…

3 jam yang lalu

Sudah Ada KMP, DPR Sebut Polri Tak Perlu Lagi Dilibatkan di Penyaluran Beras SPHP

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman meminta Pemerintah memanfaatkan…

3 jam yang lalu