MONITOR, Barito Kuala – Terpilihnya Desa Jejangkit Muara di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, sebagai pilot percontohan model pertanian terpadu dalam rangka Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 menjadi anugerah tersendiri bagi Bupati Kab. Barito Kuala, Noormiliyani.
Noormiliyani mengatakan, masyarakat Jejangkit Muara sangat antusias menyambut penerapan program optimalisasi lahan rawa subordinal ini, sehingga lahan semula yang direncanakan hanya 400 hektar justru menjadi 750 hektar.
Pilot percontohan tersebut dibangun oleh Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan didukung oleh TNI, untuk menggambarkan aplikasi pengelolaan tata air dan upaya mengatasi karakteristik lahan rawa.
Pilot percontohan ini pun didukung adanya teknik budidaya padi, pisang, pemeliharaan ikan dan itik lahan rawa yang dikemas dalam hamparan “Gelar Teknologi Budidaya Pertanian Lahan Rawa”. Alhasil, Menko Perekonomian Darmin Nasution pun mengapresiasi upaya Kementan.
“Ekologi daerah rawa harus kita jaga bukan hanya produktif tapi juga sustainable, artinya rawanya jangan abis. Artinya tanamannya apa saja harus dirancang. Ketinggian tanahnya harus dirancang dengan baik sehingga lingkungan dan masyarakat nanti saling menghidupkan,” kata Darmin di sela-sela lawatannya di Barito Kuala, Kamis (18/10).
Senada dengan Menko Perekonomian, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo pun mendukung program tersebut sudah saatnya diterapkan di daerah lain. Ia meyakini, ada banyak lahan di pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi dan lainnya yang berpotensi menjadi lumbung pangan nasional.
“Apa yang sudah dilakukan Kementerian Pertanian ini sudah seharusnya bisa dilakukan di wilayah lain. Menurut saya, kalau Kalsel jadi percontohan ini sangat baik di HPS 2018 ini, dan sangat tepat menjadikan Kalsel sebagai pusat lumbung pangan nasional bahkan nantinya Indonesia sebagai corong lumbung pangan dunia,” kata politikus yang akrab disapa Bamsoet ini.