PERTANIAN

Kementan Bangun Pilar Baru Kekuatan Pangan Nasional

MONITOR, Jakarta – Dalam lima tahun terakhir ini, pemerintah terus mendorong pembangunan pertanian tanaman pangan di semua jenis lahan (lahan perkebunan, lahan terlantar, dan lahan yang kurang optimal).

Salah satu potensi yang harus ditingkatkan berada di Kawasan Perbatasan Negara. Fasilitasi bantuan prasarana dan sarana tanam, sarana produksi, dan sarana panen terus dialokasikan oleh Pemerintah.

Gatut Sumbogodjati, selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian mengatakan Indonesia memiliki sumber daya alam (terutama lahan) untuk mewujudkan kebutuhan pangan nasional. Tetapi perlu komitmen integrasi dan modernisasi langkah-langkah di lapangan.

Upaya kementan dalam membangun kekuatan pangan nasional

“Guna mempercepat pertumbuhan perekonomian di Kawasan Perbatasan, kami telah mengalokasikan Rice Milling Unit (penggilingan padi) Tahun 2017 dan 2018, RMU Kawasan Perbatasan sebanyak 26 unit,” ungkap Gatut.

Bantuan alat tersebut secara teknis untuk meningkatkan kualitas produksi dan daya tawar petani. Bantuan alat mesin pertanian di Kawasan perbatasan tersebut, juga dimaksudkan untuk mendekatkan kepada potensi pasar ekspor yaitu di negara tetangga.

Perangkat yang disiapkan Kementan untuk mewujudkan kekuatan pangan nasional

Dengan demikian, masyarakat di Kawasan Perbatasan tersebut, khususnya para petani akan semakin kuat posisi tawarnya.

“Kawasan perbatasan dapat menjadi lumbung beras baik untuk domestik maupun ekspor,” jelas Gatut.

Kasubdit Standardisasi dan Mutu, Batara Siagian mengungkapkan sebagai komitmen ketika menerima RMU tersebut, kelompok penerima RMU Kawasan perbatasan terus bekerjasama dengan Perum BULOG. Ditjen Tanaman Pangan akan terus meningkatkan fasilitasi penerima RMU, termasuk melakukan uji mutu beras.

Tahun 2017, RMU Perbatasan berada di Provinsi Aceh (2 unit), Riau (2 unit), Kepulauan Riau (1 unit), Nusa Tenggara Timur (1 unit), Kalimantan Barat (5 unit), Maluku (2 unit), Maluku Utara (2 unit), Papua (2 unit), dan Papua Barat (1 unit).

“Tahun 2018, RMU Perbatasan berada di Kepulauan Riau (1 unit), Kalimantan Utara (1 unit), Sulawesi Utara (2 unit), Sulawesi Tengah (1 unit), dan Papua (1 unit), jelas Batara. Kita harus terus bekerja keras, sistematis, dan inovatif. Jangan cepat puas dalam mewujudkan swasembada pangan,” pungkas Batara.

Recent Posts

Keterbukaan Informasi Publik Elemen Penting dalam Penegakan Hukum

MONITOR, Jakarta - Keterbukaan informasi publik menjadi elemen penting dalam penyelenggaraan pemerintahan demokratis. Keterbukaan informasi…

49 menit yang lalu

Jasa Marga Raih Dua Penghargaan pada Ajang Indonesia Most Trusted Companies Award 2024

MONITOR, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih dua…

1 jam yang lalu

Aktivis Cium Aroma Politis Pada Pemanggilan Suami Airin dan Ketua DPRD Banten oleh Kejati

MONITOR, Jakarta - Dipanggilnya Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan dan Fahmi hakim ketua DPRD Provinsi…

2 jam yang lalu

Survei: Elektabilitas Atang-Annida Salip Dedie-Jenal di Pilkada Kota Bogor

MONITOR, Jakarta - Pemilih muda diperkirakan akan memainkan peran penting dalam menentukan hasil Pemilihan Kepala…

3 jam yang lalu

DPR Harap Semua Pimpinan KPK Terpilih Sinergi dan Solid; Jangan Ribut-ribut

MONITOR, Jakarta - Komisi III DPR RI telah menetapkan lima pimpinan KPK terpilih dan lima…

3 jam yang lalu

Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa guru adalah pahlawan sejati. Hal tersebut…

4 jam yang lalu