Categories: PENDIDIKAN

Kemendikbud Bangun Sekolah Darurat untuk Pelajar Sulteng

MONITOR, Palu – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyiapkan bangunan ruang-ruang belajar darurat yang terdiri dari dua jenis berupa tenda dan bangunan semi permanen untuk korban bencana d Sulawesi Tengah. Pertama yang disiapkan adalah tenda darurat sesuai standar United Nations Children’s Fund (UNICEF) yang berwarna putih disertai ventilasi.

Selanjutnya, bangunan darurat yang dibuat dari kayu atau bambu beratapkan terpal dengan kapasitas 7 ruang kelas. Ruang-ruang belajar darurat tersebut diprioritaskan untuk ditempatkan di titik-titik dekat lokasi pengungsian tempat berkumpulnya anak-anak.

“Dari Kemendikbud kami menyiapkan 333 unit sekolah darurat dengan kapasitas 7 ruang. Kemudian tenda darurat sudah kami kirimkan sebanyak 20 unit. Dan nanti kami akan mendapatkan bantuan tenda dari UNICEF sejumlah sekitar 300 unit,” ujar Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK), Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen), Poppy Dewi Puspitawati.

Terkait pembangunan kembali fasilitas pendidikan, Kemendikbud bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) akan membangun sekolah baru untuk menggantikan sekolah yang kategori rusak berat. Namun, pembangunan sekolah tersebut masih menunggu rekomendasi terkait lokasi yang dinyatakan aman.

“Termasuk juga kami mengupayakan agar letak sekolah dekat dengan wilayah tempat tinggal penduduk,” kata Poppy.

Penanganan psikososial juga terus dilakukan bersama berbagai lembaga untuk memulihkan kondisi siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Kemendikbud melakukan kegiatan pemutaran film edukatif, juga membagikan paket buku-buku cerita, alat permainan edukatif untuk mengembalikan semangat belajar anak-anak.

Selain itu, Kemendikbud segera menerbitkan peraturan terkait Satuan Pendidikan Aman Bencana sebagai bagian dari upaya membangun budaya ketahanan bencana sejak dini dan sistematis.

Poppy berharap, edukasi tentang ketahanan bencana diharapkan dapat dilakukan melalui sekolah-sekolah dengan melibatkan berbagai pihak seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Recent Posts

KMA 1543 Tahun 2025 Terbit, BLU UIN Jakarta Resmi Kelola Satuan Pendidikan

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama RI resmi menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) RI Nomor 1543…

7 jam yang lalu

Wamen UMKM Tekankan Pentingnya Legalitas Agar Skala Usaha Berkembang

MONITOR, Banten - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menekankan pentingnya…

8 jam yang lalu

Kontekstualisasi Nilai Pesantren untuk Jawab Tantangan Zaman

MONITOR, Tangerang Selatan - Pesantren dituntut untuk melakukan kontekstualisasi terhadap nilai-nilai yang hidup di lembaga…

8 jam yang lalu

HSN 2025, DPR: Santri Kawal Peradaban Dunia dari Titik Nol Islam Nusantara

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI, Maman Imanulhaq, menyebut bahwa peringatan Hari Santri…

10 jam yang lalu

Pembentukan Ditjen Pesantren Jadi Kado HSN, Puan Sebut Santri Jembatan Nilai dan Kemajuan

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Santri Nasional…

11 jam yang lalu

Ngopi Bareng Santri! Edisi Khusus Hari Santri Nasional 2025

Oleh: Dinno Brasco* Mohon izin ya Bang Haji, nyruput kopi sambil sharing sebuah kisah dan…

11 jam yang lalu