Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar bersama Tim Bencana ESDM meninjau lokasi terdampak bencana di Sulteng
MONITOR, Palu – Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar meninjau Kelurahan Balaroa, Palu Barat yang merupakan salah satu lokasi terdampak likuifaksi di Kota Palu, Kamis (11/10) pagi. Arcandra menyampaikan, tim Kementerian ESDM khususnya melalui Badan Geologi akan memetakan kembali daerah yang aman untuk ditinggali di wilayah Palu dan sekitarnya.
“Tim kita akan turun, memetakan kembali daerah yang aman untuk ditinggali dan mana daerah yang rawan likuifaksi,” ungkapnya.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Rudy Sehendar yang turut mendampingi Arcandra pada kesempatan tersebut, mengungkapkan bahwa Badan Geologi sebelumnya pada 2012 telah memetakan jalur yang melewati Petobo dan Balaroa ini sebagai wilayah dengan potensi likuifaksi tertinggi.
“Berbagai survey telah kami lakukan, di daerah ini tebal lapisan alluvial hingga 14 m, di beberapa tempat kumulatif lapisan pasirnya hingga 7,2 meter, itu kami temui di Petobo,” ungkap Rudy.
Rudy menyebut, dengan kondisi tersebut diikuti pergerakan lumpur, terjadilah semacam turbulensi karena diatasnya ada material/beban, mengakibatkan likuifaksi yang massif. “Ini sejarahnya merupakan bekas sungai purba dan mengalami pengurukan untuk pemukiman warga. Petobo itu juga merupakan daerah lereng panjang, ketika terjadi likuifaksi, strength – nya hilang,” lanjut Rudy.
Ke depan, kata Rudy, wilayah ini akan menjadi memorial fact, tidak akan dihuni lagi. ”Area ini akan mulai ditimbun, untuk dijadikan memorial park dalam bentuk luar terbuka hijau. Saat ini kita sedang menunggu bondering areanya,” ujar Rudy.
“Masyarakat yang sebelumnya menghuni wilayah rawan likuifaksi akan dipindahkan ke hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) yang akan kita koordinasikan lagi dengan Pemerintah setempat,” pungkas Rudy.
“Tercatat sejak 1-10 Oktober 2018, sebanyak 205 jenazah berhasil dievakuasi bersama oleh tim siaga bencana ESDM. Sebanyak 3.289 pasien juga telah tertangani oleh tim medis Siaga Bencana ESDM,” pungkas Arcandra.
Pada kesempatan tersebut Wamen Arcandra juga meninjau posko siaga bencana ESDM di Jalan Muhammad Yamin No.25 Palu, yang ikut melakukan evakuasi, medis dan bantuan untuk korban bencana. Setelah mendapatkan laporan, Arcandra menyampaikan bahwa sebanyak 313 personel ESDM Siaga Bencana yang terdiri dari 200 tim rescue, 15 dokter, 43 paramedis, 30 operator dan 25 supporting tim diturunkan, dibantu 40 alat berat untuk evakuasi korban.
MONITOR, Sumut - PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya akan memberlakukan tarif pada Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Berulangnya pemberitaan keriuhan akibat perilaku tidak patut warga binaan di lembaga pemasyarakatan…
MONITOR, Jakarta - Sebagai tahapan menuju keanggotaan Indonesia pada OECD (Organization for Economic Co-operation and…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap temuan adanya ratusan…
MONITOR, Jakarta - DPR RI hari ini membuka Masa Persidangan III Tahun Sidang 2024-2025 setelah…
MONITOR, Jakarta - Perjalanan meraih impian sering kali melewati banyak rintangan dan berhasil mewujudkannya adalah…