PERTANIAN

Meningkat Tajam, Kementan Terus Gencarkan Ekspor Beras Premium

MONITOR, Jakarta – Ekspor beras Indonesia kategori premium dan khusus meningkat tajam dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2017, volume ekspor beras kategori ini mencapai 3.433 ton, atau meningkat lebih dari 2.540 persen dibandingkan capaian ekspor tahun 2014 yang hanya sekitar 130 ton.

Kementerian Pertanian (Kementan) memperkirakan ekspor beras premium dan khusus kembali mengalami peningkatan. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ditjen TP) Kementan, hingga Agustus lalu, volume ekspor beras kategori premium dan khusus sudah mencapai 3.069 ton.

“Capaian kinerja ekspor beras ini membuktikan bahwa pemerintah tidak hanya terfokus pada peningkatan beras untuk memperkuat cadangan beras pemerintah saja, tetapi juga turut berupaya untuk mengembangkan beras untuk segmen pasar khusus,” kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati dalam keterangan pers, Kamis (4/10).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau ketersediaan padi premium (Foto: Istimewa)

Kementan melalui Ditjen TP terus mendorong pengembangan beras premium maupun khusus melalui sejumlah program, antara lain penerapan teknologi untuk meningkatkan produktivitas, serta penyediaan alat dan mesin pertanian.

Penyediaan alat dan mesin pertanian seperti traktor, pompa air dan alat bantu tanam digunakan untuk produksi. Sementara Combine Harvester digunakan untuk menurunkan kehilangan hasil dan percepatan proses panen. “Kami juga memfasilitasi sertifikasi  beras organik, serta memberikan bantuan alat pasca panen Rice Milling Unit (RMU), packing, serta dryer atau alat pengering,” tambah Gatut.

Beras Indonesia, disebut Gatut telah berhasil memasuki pasar mancanegara, antara lain  Malaysia, Singapura, Australia, Jerman, Italia, Belgia dan Amerika Serikat. Beras yang diekspor tersebut berupa beras organik, beras hitam, beras merah, beras ketan hitam, serta beras premium dari jenis pandan wangi, mentik wangi, dan beberapa jenis beras premium lokal lainnya.

“Beras tersebut diminati  kalangan masyarakat tertentu  karena beberapa alasan antara lain tidak menggunakan bahan kimia, rendah glikemik, cita rasa yang khas, dan memang digunakan sebagai bahan baku untuk jenis makanan tertentu,” ujar Gatut.

Sebagai bagian dari upaya meningkatkan ekspor beras kategori premium dan khusus, Gatut menyebutkan bahwa Kementan merujuk pada konsep pengembangan komoditas berbasis wilayah. Untuk wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga, Kementan mendorong pengembangan komoditas padi unggulan lokal.

“Seperti misalnya, beras Adan Krayan dari Kalimantan Utara yang selama ini diminati oleh Konsumen di Malaysia dan Brunei. Beras ini memiliki tekstur lembut dengan warna putih, merah dan hitam kemerahan. Selain beras Adan Krayan, beras Raja Uncul dari Kalimantan Barat dan beras Siam Unus Mutiara dari Kalimantan Selatan juga berpotensi mengisi pasar Malaysia,” papar Gatut.

Posisi Indonesia sebagai produsen beras terbesar ketiga dunia setelah China dan India adalah representasi bahwa potensi sumberdaya alam Indonesia sangat besar. Karena itu, Gatut optimis bahwa Indonesia tidak hanya sebatas mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri, tapi juga mampu mengisi kebutuhan pasar luar negeri.

“Untuk memperluas akses pasar internasional, kami secara terus menerus melakukan promosi dan koordinasi dengan perwakilan Indonesia di luar negeri, baik Atase Partanian maupun Atase Perdagangani,” pungkas Gatut.

Recent Posts

Hari Pertama MPLS 2025, Mendikdasmen Imbau Orang Tua Antar Anak ke Sekolah

MONITOR, Sumbawa – Mengawali Tahun Pendidikan 2025/2026, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengimbau…

3 jam yang lalu

Sambut Kedatangan Petugas Haji, Dirjen PHU Ucap Teriamakasih dan Apresiasi

MONITOR, Jakarta - Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief menyambut kedatangan…

7 jam yang lalu

Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Terima Kunjungan Kerja Asdep Kemenko Bidang Perekonomian RI

MONITOR, Cikampek - Direktur Operasi dan Layanan Jasa Marga Fitri Wiyanti terima kunjungan kerja Asisten…

12 jam yang lalu

Menperin Tunjukkan Cinta Produk Dalam Negeri di World Expo Osaka 2025

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kembali menunjukkan komitmennya dalam mencintai dan…

14 jam yang lalu

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

19 jam yang lalu

Sekjen Partai Gelora Yakin Suatu Saat Nanti akan Tercipta Perdamaian di Tanah Palestina

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…

20 jam yang lalu