Selasa, 19 Maret, 2024

Kopi Specialty Indonesia Raup Transaksi Potensial USD 5,5 Juta di Jepang

MONITOR, Tokyo – Kopi specialty Indonesia berhasil meraup transaksi potensial sebesar USD 5,5 juta pada pameran ‘SCAJ World Specialty Coffee Conference and Exhibition 2018’ ke-15.

Pameran kopi specialty bergengsi dan terbesar di Asia ini digelar pada 26–28 September 2018 di Tokyo Big Sight, Jepang. Kegiatan ini merupakan kerja sama Atas Perdagangan (Atdag) Tokyo dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia di pasar Jepang.

“Keikutsertaan Indonesia pada pameran ini merupakan upaya penetrasi pasar kopi dan memperkenalkan keberagaman kopi Indonesia di pasar Jepang,” ungkap Atdag Tokyo, Faried W. Rachman, Kamis (4/10).

Bertemakan ‘Home of World’s Finest Coffee’, Paviliun Indonesia diwakili oleh sembilan pelaku usaha dan asosiasi kopi Indonesia di antaranya perwakilan dari Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), PT Sulotco Jaya Abadi, Bella Komoditi, PT Desi Perdagangan Internasional, Pipiltin, Balistar, PT Dua Harimau Sumatera, dan PT Kaboa Wild Coffee.

- Advertisement -

Selama ini, lanjut Faried, sebagian besar kopi Indonesia yang dikenal di pasar Jepang hanya berpusat pada kopi Mandailing, Toraja, dan Kintamani. Sehingga, pada kesempatan ini Indonesia menampilkan biji kopi Arabika Ijen-Raung, Kerinci, Aceh Gayo, Bali Kintamani, Java Preanger, Toraja Salengke, Mandailing, dan Lintong.

“Paviliun Indonesia mendapatkan respons yang sangat positif. Dengan cita rasa yang unik dan khas, keharuman dan nikmatnya kopi Indonesia berhasil menghipnotis para pengunjung pameran dan buyer potensial,” jelas Faried.

Pelaku usaha kopi Indonesia juga memanfaatkan pameran untuk melihat perkembangan tren pasar kopi dunia saat ini. Misalnya, teknologi dan mesin-mesin yang digunakan pada proses penanaman, pengolahan pascapanen, sangrai, hingga ekshibitor kopi premium.

Setiap harinya, Paviliun Indonesia mengadakan sesi mencicipi kopi (cupping) untuk menarik minat para pengunjung dan buyer potensial yang hadir.

“Pengunjung dan buyer potensial sangat antusias menunggu sesi mencicipi kopi. Banyak di antaranya yang melakukan penjajakan pemesanan setelah sesi ini,” tandas Kepala ITPC, Osaka Ichwan Joesoef.

SCAJ World Specialty Coffee Conference and Exhibition dihadiri sebanyak 30.000 pengunjung yang terdiri atas importir, penjual grosir, penyangrai hingga para pemilik kedai kopi. Pengunjung yang hadir berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, Hongkong, Brasil, Yemen, Honduras, dan Italia.

“Melalui pameran ini diharapkan ekspor kopi Indonesia dapat meningkat. Selain itu, dengan keberagaman dan kualitas yang dimiliki, kopi Indonesia akan semakin dikenal dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Jepang,” pungkas Ichwan.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER