MONITOR, Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman terus mendorong upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan strategis menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional. Salah satunya yang menjadi perhatian adalah Cabai.
Melalui Direktorat Jenderal Hortikultura, pemerintah intensif melakukan pengamanan pasokan melalui pengaturan tanam aneka cabai di sentra-sentra produksi. Alhasil, pasokan dan harga cabai kurun waktu 2 tahun terakhir aman.
“2 tahun terakhir, harga cabai aman terkendali. Bahkan saat puasa dan lebaran juga stabil. Ini prestasi yang harus kita pertahankan dan tingkatkan”, ujar Kasubdit Aneka Cabai dan Sayuran Buah, Direktorat Hortikultura Kementerian Pertanian, Mardiyah saat melakukan kunjungan ke sentra produksi cabai di Kabupaten Sumedang (28/9) dan Tasikmalaya (29/9).
Turut hadir pada kunjungan tersebut para champion atau penggerak petani cabe setempat.
Mardiyah menekankan untuk pengamanan natal dan tahun baru, para champion di Sumedang sudah sigap menanam cabe seluas 200 ha yang tersebar di Kecamatan Pamulihan dan Cimanggung.
“Bahkan mereka (red.champion cabai) juga sudah mampu mengatur jadwal tanamnya, sehingga bisa panen setiap hari,” ujarnya.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang, Nani Kordiani Rusyano, menyebutkan Luas Tambah Tanam (LTT) bulan Agustus untuk cabe besar seluas 100 ha dan Cabe Rawit seluas 74 ha dengan potensi produksi per hari rata-rata 8 ton untuk Cabe Besar, sementara cabai rawit 4 hingga 5 ton.
“Pertanaman skala luas akan dilakukan serentak mulai bulan Oktober setelah hujan turun,” sebut Nani.
Aseng, Ketua Asosiasi Cabai Sumedang mengaku telah memasok cabai secara rutin ke pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Pasokan setiap harinya rata-rata 40 ton untuk Cabe Merah Keriting, 50 ton Cabe Rawit Merah dan 20 ton Cabe Merah Besar.
Adapun harga aneka cabe di Pasar Induk stabil sejak Idul Adha hingga saat ini. Harga Cabe Rawit Merah berada di kisaran Rp.12.000 sampai Rp.16.000, cabe merah keriting berkisar Rp.14.000 sampai Rp. 20.000 dan cabe merah besar Rp. 19.000 sampai Rp 21.000.
“Sama dengan pemerintah, kami juga senang kok kalau harga cabai bisa stabil, termasuk saat natal dan tahun baru 2019 nanti. Jangan sampai jeblok lah harganya, karena petani juga yang rugi,” ucap Asep.
Terpisah, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Ditjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengapresiasi kesiapan petani di Sumedang dan Tasikmalaya menghadapi Natal dan Tahun Baru. Pasalnya, pasokan yang cukup dari 2 sentra cabai tersebut diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pasokan pasar induk Kramat Jati, Pasar Cibitung dan pasar besar di wilayah Jawa Barat.
Karenanya, lanjut Prihasto, Kementan akan terus melakukan pendampingan bagi petani utamanya terkait penerapan teknologi budidaya ramah lingkungan. Caranya dengan menggalakkan pergiliran varietas, penggunaan pestisida nabati, likat kuning dan tanaman pembatas seperti bunga matahari, kenikir dan jagung.
“Kita ingin cabai yang dihasilkan petani semakin berkualitas dan aman dikonsumsi masyarakat,” pungkasnya.