MONITOR, Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (27/9) melemah sebesar 17 poin menjadi Rp14.908, dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.891 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail mengatakan, dolar AS cenderung menguat terhadap beberapa mata uang utama dunia pasca kenaikan tingkat suku bunga The Fed.
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 25-26 September memutuskan untuk menaikkan suku bunga the Fed (Fed Fund Rate/FFR) sebesar 25 basis poin ke level 2,00-2,25 persen.
“Namun pasar telah mem-priced in kenaikan tingkat suku bunga The Fed dalam satu hingga dua pekan sebelumnya, sehingga tidak berdampak terlalu signifikan terhadap penguatan dolar AS,” katanya.
Ia memproyeksikan kenaikan tingkat suku bunga The Fed itu kemungkinan akan diikuti oleh kenaikan tingkat suku bunga BI (BI 7-Day Repo Rate) sebesar 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini.
“Rupiah kemungkinan bergerak mendatar di kisaran Rp14.890-Rp14.920 per dolar AS pada hari ini (27/9),” paparnya.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan adanya perkiraan pasar bahwa Bank Indonesia juga akan menaikkan suku bunganya untuk menjaga stabilitas rupiah menahan tekanan rupiah lebih dalam.
“Diharapkan sentimen itu dapat mengimbangi sentimen dari kenaikan suku bunga The Fed sehingga stabilitas rupiah terjaga,” katanya.