MONITOR, Jakarta – Industri kerajinan nasional berpotensi memberikan sumbangsih besar kepada devisa negara melalui capaian ekspor produknya. Sektor kriya yang merupakan salah satu dari kelompok industri kreatif ini sudah memiliki jaringan pasar yang luas di mancanegara, seperti Eropa dan Amerika Serikat.
“Oleh karena itu, kami aktif terus mempromosikan produk kerajinan nasional melalui berbagai pameran baik yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto seusai menghadiri pembukaan Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa 2018 di Jakarta, Rabu (26/9)Kemenperin
Menurut Menperin, kekuatan industri kerajinan nasional didukung dari sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman budaya Nusantara, dan keahlian para perajin.
“Guna mendongkrak daya saing industri kecil dan menengah (IKM) ini, kami sudah punya program peningkatan kompetensi SDM dan mendorong penggunaan teknologi terkini sehingga menciptakan kreativitas dan inovasi,” paparnya.
Di tengah bergulirnya revolusi industri 4.0, industri kerajinan nasional juga dipacu untuk memanfaatkan platform digital seperti e-Smart IKM yang dibuat oleh Kementerian Perindustrian. Pelaksanaan program ini menggandeng sejumlah marketplace, di antaranya Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, Ralali, dan Gojek Indonesia.
“Hingga saat ini, peserta yang telah mengikuti kegiatan workshop e-Smart IKM sebanyak 4.000 pelaku usaha dengan total nilai penjualan yang tercatat sebesar Rp1,3 miliar,” ungkapnya.
Program e-Smart IKM merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing.
Menperin menilai, industri kerajinan merupakan sektor yang perlu diprioritaskan pengembangannya karena menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan menyerap tenaga kerja cukup banyak. Hampir seluruh di pelosok daerah Indonesia, industri kerajinan terus tumbuh dengan memproduksi berbagai kriya unggulan, antara lain yang berbahan kayu, logam, kulit, kaca, keramik, dan tekstil.
“Maka itu, kami memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Pameran Kriyanusa yang digagas oleh Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas),” ujar Airlangga. Kegiatan rutin tahunan ini, menjadi momentum penting untuk mempromosikan produk-produk kerajinan nasional agar lebih dikenal luas oleh masyarakat dari kancah domestik hingga dunia.
Kemenperin mencatat, nilai ekspor dari produk kriya nasional pada tahun 2017 mencapai USD776 juta, naik dibandingkan tahun 2016 sebesar USD747 juta. Sedangkan, jumlah industri kerajinan di Indonesia lebih dari 700 ribu unit usaha dengan menyerap tenaga kerja 1,32 juta orang.
Pada pameran Kriyanusa 2018 yang berlangsung pada 26-30 September 2018 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, sebanyak 13 IKM kerajinan binaan Kemenperin terlibat dalam event tersebut. Kegiatan ini dalam rangka HUT ke-38 Dekranas dengan mengangkat tema “Tingkatkan Sinergitas dan Kreativitas Wirausaha Milenial” serta mengusung ikon daerah Nusantara dari Aceh, yakni motif Pucuk Rebung sebagai dasar desain publikasi.