Minggu, 24 November, 2024

Empat Kabupaten ini Berhasil Tuntaskan Buta Aksara

MONITOR, Deli Serdang – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan penghargaan kepada empat kabupaten/kota yang telah berhasil dalam penuntasan buta huruf pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) ke-53, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (8/9/2018).

Empat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara; Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur; Kabupaten Bogor, Jawa Barat; dan Kota Tegal, Jawa Tengah.

“Dalam sepuluh tahun terakhir ini, Indonesia patut bersyukur karena berhasil meningkatkan keaksaraan masyarakat secara signifikan. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia telah membuktikan keberhasilannya dengan mencapai prestasi melebihi target Pendidikan Untuk Semua (PUS) yang dideklarasikan di Dakar,” ujar Mendikbud Muhajir Effendi.

“Oleh sebab itu, kita patut memberikan penghargaan kepada daerah-daerah yang telah berhasil menurunkan angka buta huruf secara signifikan di daerahnya,” tambahnya.

- Advertisement -
Empat Kabupaten menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atas suksesi pembebasan buta aksara

Mendikbud mengemukakan, sampai saat ini tercatat terdapat 11 provinsi yang persentase buta aksaranya masih di atas rata-rata nasional (2,07%).

“Tugas untuk mengentaskan buta aksara dan membebaskan bangsa ini dari kebutaaksaraan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan terbebasnya bangsa ini dari buta aksara, maka kualitas sumber daya manusia akan semakin meningkat,” tutur Mendikbud.

Dalam pengembangan masyarakat, Mendikbud mengatakan, pemerintah memberikan layanan program pendidikan keaksaraan dasar dan keaksaraan lanjutan di daerah terpadat buta aksara, daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T), dan komunitas adat terpencil/khusus. Selain itu juga pemerintah memberikan layanan melalui program “Kampung Literasi” dan “Desa Vokasi”.

“Melalui program ini diharapkan dapat membentuk kawasan desa inisiator pengembangan budaya baca masyarakat dan terbentuknya kelompok-kelompok usaha yang memanfaatkan potensi sumber daya dan kearifan budaya lokal, lebih khusus di daerah-daerah 3T,” kata Mendikbud.

Untuk menumbuhkan kesungguhan dan komitmen Pemerintah, pemerintah daerah, dan dukungan seluruh masyarakat, peringatan HAI tahun 2018 mengangkat tema ”Mengembangkan Keterampilan Literasi yang Berbudaya”.

“Tema ini merupakan inspirasi kepada kita tentang kesungguhan dan komitmen untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan pendidikan keaksaraan sebagai fondasi gerakan pemberdayaan masyarakat, bukan sekedar penuntasan buta aksara semata tetapi juga untuk menumbuhkembangkan keaksaraan dalam arti yang lebih luas,” jelas Mendikbud.

Keberaksaraan atau literasi yang dirumuskan oleh World Economic Forum (2016), merupakan kecakapan orang dewasa abad 21. Terdapat enam literasi dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang dewasa, yakni: 1) baca tulis, 2) numerasi, 3) sains, 4) digital, 5) finansial, serta 6) budaya dan kewargaan.

”Literasi dan Pengembangan Keterampilan menunjukkan bahwa keaksaraan bukan hanya sekadar prioritas pada aspek baca, tulis, hitung (calistung), tetapi juga pentingnya pengembangan keterampilan sebagai investasi yang sangat penting bagi masa depan dan kemajuan bangsa yang bermartabat,” ujar Mendikbud.

Pada puncak peringatan HAI ke-53, Mendikbud tidak hanya memberikan penghargaan kepada daerah yang telah berhasil dalam penuntasan buta huruf, tetapi juga memberikan penghargaan kepada 10 pegiat aksara, 22 tokoh adat pendukung pendidikan keaksaraan dasar pada Komunitas Adat Terpencil/Khusus (KAT), 6 pegiat perempuan bidang pendidikan kesetaraan, 3 peserta didik Pendidikan Keaksaraan Dasar, 3 peserta didik Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri.

Selanjutnya pengharaan juga diberikan kepada lembaga pendidikan non formal dan informal, yakni 3 lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), 3 lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), dan 10 Taman Baca Masyarakat (TBM) Kreatif-Rekreatif.

“Saya ucapkan selamat dan penghargaan kepada para pemerintah daerah, pegiat keaksaraan, peserta didik keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat, Sanggar Kegiatan Belajar, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, dan Pegiat Perempuan yang memperoleh penghargaan tahun ini, atas prestasinya dalam mendukung dan menuntaskan buta aksara,” ungkap Mendikbud kepada anggota masyarakat yang telah membantu pemerintah dalam usaha penuntasan buta huruf.

Penyelenggaraan peringatan HAI tingkat nasional tahun ini dipusatkan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara, diawali dengan Pameran Produk Unggulan PAUD dan Dikmas serta Satuan Pendidikan Nonformal dari berbagai provinsi dan seluruh kabupaten/kota di wilayah Sumatera Utara, festival literasi, dan berbagai kegiatan lain sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas warga belajar pendidikan nonformal, dibuka oleh Bupati Deli Serdang pada tanggal 7 September 2018.

Selain itu, peringatan HAI tahun ini juga didukung dengan beberapa kegiatan di jajaran Kemendikbud, antara lain: Pameran Program PAUD dan Dikmas yang inovatif dan produk-produk unggulan, Temu Evaluasi Pelaksanaan Program Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Festival Literasi Indonesia, Simposium Pendidikan Kesetaraan, workshop pengembangan pendidikan keaksaraan pada komunitas adat, dan workshop peningkatan kapasitas implementasi Kurikulum 2013 PAUD.

Diakhir sambutannya, Mendikbud menyampaikan terima kasih kepada jajaran Pemerintah Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang yang telah bersedia menjadi tuan rumah dan menyukseskan puncak peringatan HAI ke-53 tahun 2018.

“Kami ucapkan terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dan jajarannya, serta semua pihak yang membantu penyelenggaraan kegiatan ini,” ucap Mendikbud.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER