MONITOR, Lalan – Pertamina kembali memfasilitasi berdirinya lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Sebelumnya, masyarakat Desa Sukajadi Kecamatan Lalan harus menempuh jarak 55 km menuju SPBU terdekat untuk mendapatkan BBM.
Lembaga Penyalur SPBU Kompak 26.307.29 ini diresmikan langsung oleh Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Asa Fanshurullah bersama dengan Pjs. General Manager Marketing Operation Region (MOR) II Sumbagsel Hendrix Eko V. dan Manager Retail Fuel Marketing Region II, Putut Andriatno, Sekretaris Daerah Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan, Ziron, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Yusman Srianto, dan Camat Lalan Ahmad Samsuri.
“Dengan hadirnya SPBU Kompak, masyarakat di Kecamatan Lalan dapat menikmati, menggunakan, dan memenuhi kebutuhan bahan bakar bagi kendaraannya dengan harga yang sama dengan di kota,” papar Hendrix.
Hendrix mengungkapkan proses distribusi BBM ke SPBU Kompak ini tidaklah mudah karena harus menggunakan drum yang diangkut dengan tongkang yang disuplai dari Terminal BBM Kertapati Palembang.
“Pengirimannya pun membutuhkan waktu yang cukup lama, setidaknya 20 jam dari TBBM Kertapati menuju dermaga di Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan. Kondisi cuaca dan pasang surut sungai juga menjadi pertimbangan kami, karena aspek keselamatan tetap menjadi prioritas,” ungkap Hendrix.
SPBU Kompak 26.307.29 di Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan ini menjadi peresmian Program BBM Satu Harga yang kedua di wilayah Sumbagsel setelah sebelumnya pada tahun di 2017 diresmikan lembaga penyalur di Desa Malakoni, Pulau Enggano. Untuk wilayah Sumbagsel, rencananya ada total 3 titik yang akan diresmikan pada tahun 2018, salah satunya di Desa Sukajadi Kecamatan Lalan ini.
“Kami memiliki tanggung jawab untuk memonitor seluruh titik penyalur BBM Satu Harga di Sumbagsel. Tentunya bagi yang sudah berjalan seperti di Enggano dan Lalan ini kami akan terus pastikan suplainya, dan bagi 2 wilayah lainnya akan kami targetkan selesai tahun ini, sehingga total 4 titik di Sumbagsel seluruhnya akan selesai tahun ini,” papar Hendrix.
Dua (2) lokasi lainnya yang rencananya akan diresmikan pada tahun ini berada di daerah Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan dan daerah Suoh, Lampung. Sesuai dengan Permen ESDM No.136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga JBT dan JBKP Secara Nasional, Pertamina ditargetkan mendirikan lembaga penyalur di 150 titik di seluruh Indonesia selama 3 tahun dari 2017 – 2019. Pada tahun 2017 ditargetkan 54 lokasi, tahun 2018 sebanyak 67 lokasi dan 29 lokasi pada tahun 2019.
Sementara itu, Kepala BPH Migas, Asa Fanshurullah, mengungkapkan harapannya dengan adanya SPBU Kompak di Desa Sukajadi, Kecamatan Lalan. “Program ini adalah program pusat, program Indonesia yang akan bermanfaat bagi rakyat. Mari kita jaga dan monitor bersama agar SPBU Kompak ini tepat sasaran penggunaannya,” katanya.
Fanshurullah menambahkan bahwa SPBU Kompak adalah bentuk nyata keadilan bagi masyarakat. “Dahulu harga Premium di pengecer minimal harganya Rp 10.000, sekarang masyarakat bisa menikmati Premium dengan harga Rp 6.450, Solar Rp 5.150, dan Rp 8.000 untuk Pertalite dengan jaminan kualitas dan suplai yang lebih terjamin,” pungkasnya.