PARLEMEN

Rupiah Melemah, Gerindra: Imbasnya Kita Semua

MONITOR, Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan menilai kritik terhadap isu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang hampir mencapai Rp15.000 per dolar jangan disikapi sebagai upaya menjatuhkan wibawa pemerintah atau pihak-pihak yang pro kepada Presiden Jokowi saja.

Akan tetapi, kritik itu sebagai bentuk upaya mengingatkan bahwa di dalam bahtera yang disebut negara Republik Indonesia tidak hanya mereka yang mengaku pendukung saja.

“Jadi kalau rupiah melemah seakan yang kena imbas yang pro Jokowi, pemenangnya adalah kubu Prabowo, demikian sebaliknya,” kata Heri dalam acara diskusi, di Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (6/9).

“Padahal, patut kita pahami kita ini dalam sebuah perahu yang sama. Kalau perahunya bocor ya sama juga, seperti tadi disampaikan, nantinya sulit buat bersama,” tambahnya.

Karena itu, ia berpendapat antara politik dan moneter itu sebagian disusun oleh persepsi, dan persepsi itu bukan semata muncul karena rumor politik.

Sehingga, sambung Heri, perdebatan soal moneter adalah perdebatan yang absurd, apalagi jika aroma politiknya menguat seperti sekarang ini.

Agak sulit kemudian, ujar Heri, dengan situasi yang cenderung antara satu pihak dengan lainnya saling menggawat-gawatkan kondisi atas pelemahan nilai tukar rupiah tersebut. Lantaran, akan sangat sulit mendapatkan pendapat yang relatif tenang kalau masih berfikir mana pihak yang pro dan yang kontra.

“Karena, apapun yang terjadi kalau pendapat kita (partai di luar pemerintahan) kritis dianggap kita ini tidak penting,” ketus politikus Gerindra itu.

“Tapi kalau pendapat kita otokratik juga dianggap enggak relevan. Terkadang kalau kritis lagi dianggap oposisi. Terus kalaupun pendapat otokratif dianggap membela Jokowi,” ungkapnya.

“Saya pikir untuk menghadapi seperti ini, sebaiknya faktor psikologis di dalam moneter seperti itu memang sangat dominan karena apapun yang terjadi kalau toh terjadi sebuah perdebatan yang enggak selesai lalu masyarakat mengambil tabungan ataupun ras di perbankan tentunya efeknya tidak akan baik.”

“Tetapi, kalau di antara kita semua tertawa dan membawa ketenangan, saya pikir dolar tembus 15 ribu juga bisa akan membantu membawa pemulihan. Seperti itu,” pungkas dia.

Recent Posts

Gus Addin Jauharudin Luncurkan Ansor Go Green di Pantai Bangsring Banyuwangi

MONITOR, Banyuwangi - Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Addin Jauharudin meluncurkan Ansor Go…

9 menit yang lalu

Kemenag Rilis Jadwal Pemberangkatan dan Pemulangan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama hari ini merilis jadwal pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji Indonesia.…

13 menit yang lalu

Jokowi Sahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Desa, Sultan Harap Desa Semakin Mandiri

MONITOR, Jakarta - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin menyambut baik…

2 jam yang lalu

AFC U-17 Women’s Asian Cup, Satoru Bawa 23 Pemain Garuda Pertiwi

MONITO, Jakarta - Pelatih tim U-17 wanita Satoru Mochizuki membawa 23 pemain untuk gelaran AFC…

2 jam yang lalu

Terbang Ke Arab Saudi, Tips bagi Jemaah Haji untuk Menjaga Kesehatan

MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia diimbau untuk menjaga kesehatan jelang keberangkatan ke Arab Saudi.…

3 jam yang lalu

Genjot Produksi Padi, Kementan Gerakan Percepatan Tanam di Kebumen

MONITOR, Kebumen - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan terus berkeliling…

5 jam yang lalu