PERTANIAN

Transaksi Bangsal Pasca Panen Untungkan Petani Cabai

MONITOR, Sleman – Petani cabai di Bangsal Pascapanen Kabupaten Sleman bertempat di Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Slema mengaku bahagia. Bagaimana mereka tidak bahagia? Sejak diinisiasinya sistem lelang cabai ini pada akhir tahun 2017, harga yg diterima para petani menjadi jauh lebih layak.

Sistem penentuan harga menjadi jauh lebih transparan karena para petani dapat mengetahui harga pasar yang terjadi sesungguhnya.

Di samping itu tahun 2018 ini Gapoktan Purwo Agro Mandiri yang mengelola pasar lelang ini juga mendapatkan bantuan fasilitasi sarana dan bangsal pascapanen dari Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian.

“Alhamdulillah, sejak dimanfaatkannya bangsal pascapanen ini pada juni 2018 Petani Sleman semakin sejahtera. Bangsal pasca panen mampu menampung 3 sampai 4 ton cabai per hari, artinya hampir seluruh hasil produksi bisa diserap disini”, ucap Ketua Gapoktan, Purwo Agro Mandiri Soleh.

Sholeh menjelaskan bahwa cabai tersebut merupakan hasil panen dari Kabupaten Sleman terdiri dari Kecamatan Turi, Tempel, Pakem, Ngemplak dan Ngaglik. Sebelum ada bantuan bangsal pascapanen ini, lelang cabai yang masuk hanya sekitar 0.5 – 0.7 ton per hari.

“Kalau dari segi manfaat bangsal pascapanen ini, karena hasil petikan cabai berlimpah jadi bisa menampung semua cabai hasil panen, kalau dibandingkan penanganan sebelumnya di gedung lama yang ukurannya jauh lebih kecil dari bangsal sekarang ini”, tambah Sholeh.

Adapun cara penanganan cabai sesampai di bangsal pascapanen yakni begitu cabai datang langsung ditimbang dan dicatat kemudian disortir. Lalu cabai yang bagus dipisahkan dari cabai yang jelek dan ditimbang kembali. Setelah jumlah cabai yang akan dipasarkan atau akan dilelang sudah disepakati, selanjutnya jumlah ketersediaan tersebut diinfokan kepada para pedagang melalui pesan Whatsapp. (WA). Semua pedagang akan mengirimkan harga tawaran masing-masing melalui WA, lalu hasil WA akan dibuka secara bersama-sama, untuk selanjutnya pada jam 19.30 waktu setempat tawaran harga tertinggi diumumkan sebagai pemenang.

Cabai lalu dikemas dengan kemasan kardus, dan dikirimkan ke pasar tujuan yaitu ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta dan Batam.

Direktur Pengolahan Dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Ir Yasid Taufik MM, berharap agar kelompok tani lain dapat mereplikasi hal positif seperti tersebut diatas serta mengoptimalkan fasilitas bantuan pemerintah yg pernah diterima, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing.

Recent Posts

Panglima TNI Sambut Kedatangan Presiden Prabowo Usai Lawatan ke Timur Tengah

MONITOR, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyambut kedatangan Presiden Republik Indonesia Prabowo…

1 jam yang lalu

Menteri Maman Paparkan Capaian Fasilitasi Perizinan UMKM sebagai Bentuk Transparansi Publik

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menyampaikan laporan pencapaian…

5 jam yang lalu

DPR Tolak Pendirian Pangkalan Militer Rusia di RI, Khawatir Picu Ketegangan di ASEAN

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi I DPR TB Hasanuddin menyoroti laporan media internasional terkait permintaan…

6 jam yang lalu

Pimpinan DPR Minta Aksi Brutal WNA Ditangani Tegas, Singgung Masalah Pengawasan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti aksi brutal Warga Negara…

7 jam yang lalu

F-PKB Minta Belanja Mebel SD Diurungkan, Siswanto: Lebih Baik untuk Perbaiki Gedung atau Beasiswa

MONITOR, Depok - Arah pembangunan di sektor pendidikan di Kota Depok tengah disorot Fraksi Partai…

7 jam yang lalu

Lifepal Gandeng Oona Insurance Indonesia, Tawarkan Pilihan Asuransi Mobil

MONITOR, Jakarta - Lifepal, marketplace asuransi terbesar di Indonesia, memperkuat portofolio produknya dengan menggandeng penyedia…

8 jam yang lalu