MONITOR, Jakarta – Arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada TNI/Polri untuk membantu mensosialisasikan kinerja pemerintah menjadi polemik. Sebagai partai pendukung pemerintah, Sekjen PPP Arsul Sani pun turut angkat bicara.
Arsul menilai, pernyataan Jokowi tersebut bermula dari realitas yang telah terjadi. Dimana berita hoax dan berbagai ujaran kebencian terus mengular di tengah masyarakat.
“Saya melihat bahwa pernyataan Pak Jokowi itu berangkat dari realitas yang ada hari ini, bahwa hoax dan ujaran kebencian bahkan fitnah itulah yang mendominasi media sosial dalam komunikasi politik via medsos,” kata Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/8).
Arsul pun menjelaskan, maksud arahan dari Jokowi tak lain sebagai penyeimbang terhadap pencapaian pemerintah.
“Nah, karena itu pernyataan Pak Jokowi harus dimaknai bahwa TNI dan polri punya tugas untuk menyeimbangkan itu. Dalam arti, yang dicapai secara kuantitatif oleh pemerintah kayak gini ya harus dibilang kayak gini. Yang belum mencapai sampai tahap tertentu ya juga disampaikan termasuk progresnya,” ujarnya.
Sebelumnya, Jokowi menitipkan pesan kepada siswa Sesko TNI dan Sespimti Polri untuk mensosialisasikan apa saja kinerja yang telah dicapai oleh pemerintah.
“Saya titip seluruh perwira juga ikut mensosialisasikan, ikut disampaikan pada momen-momen yang tepat untuk menyampaikan itu,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, (23/8).