PEMERINTAHAN

Capaian Kinerja Mentan Dinilai Masih Jadi Andalan Pemerintahan Jokowi

MONITOR, Jakarta – Kinerja Kementerian Pertanian hingga kini dianggap masih menjadi unggulan dari pemerintahan Presiden Joko Widodo. Faktor tersebut bisa dinilai dari meningkatnya kesejahteraan petani dan beberapa ekspor komoditas.

Begitu juga dengan sosok Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang fokus dalam tugasnya berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dari sektor tani.

“Banyak persoalan mendasar di sektor pertanian yang dapat dibereskan Amran Sulaiman. Cukup jelas kok ada hasilnya,” ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi, Sabtu (18/8).

Viva Yoga mengatakan, untuk beberapa hal ada keselarasan antara visi misi Presiden Joko Widodo di sektor pertanian dengan kinerja Amran Sulaiman serta lembaganya.

“Misalnya saja, coba dicek, keseriusan membenahi infrastruktur irigasi. Bahkan mulai mengarah ke pemanfaatan teknologi pertanian kan dilakukan menterinya,” ucap Viva Yoga.

Menurut Viva Yoga, kerja Kementerian Pertanian perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak sebab dianggap masih merupakan sektor yang utama.

Apalagi tercatat bahwa pertanian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi sektor yang tumbuh signifikan dan menyumbang produk domestik bruto (PDB) pada triwulan II tahun 2018 sebesar 9,93 persen.

“Keberhasilan yang terlihat hasilnya bahwa juga ada peningkatan produksi pangan. Ini kan jadi sebuah keberhasilan yang perlu diapresiasi,” ujar Viva Yoga.

Sementara itu, pengamat ekonomi pertanian Universitas Trilogi Muhammad Karim berpendapat, sosok Amran Sulaiman merupakan Menteri yang bisa diandalkan. Figur yang berani seperti Amran Sulaiman diperlukan Presiden guna membantu pemerintahannya.

“Ada ketegasan Menteri Pertanian melawan mafia pangan yang selama ini mengganggu stabilitas komoditas dari pertanian. Keseriusan Amran Sulaiman mempermudah perizinan investor di pertanian itu juga bukti dukungan harmonisasi dengan kebijakan Presiden,” kata Karim.

Sebagai informasi, sektor pertanian berdasarkan data yang dirilis BPS mengalami pertumbuhan sebesar 9,93 persen pada triwulan II tahun 2018. Dua subsektor yakni hortikultura naik 22,86 persen dan perkebunan 26,73 persen menjadi penyumbang peningkatan sektor pertanian tersebut.

Untuk ekspor pertanian dari data BPS tahun 2017 pun menunjukkan peningkatan Rp 441 triliun atau 24 persen dibandingkan 2016.

Kemudian terkait kesejahteraan petani, BPS mencatat gini ratio di masyarakat pedesaan sejak Maret 2015 hingga Maret 2017 mengalami penurunan. Dari 0,334 tahun 2015 menjadi 0,327 pada 2016 dan semakin menyusut 0,302 di 2017.

Recent Posts

Kemenperin: Industri Penunjang Migas Lokal Perkuat Kemandirian Nasional

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa industri penunjang minyak dan gas (migas) dalam negeri…

2 jam yang lalu

Menag Terima Donasi Rp500 Juta dari Jemaah Istiqlal untuk Korban Banjir Sumatra

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar, secara simbolis menerima donasi kemanusiaan dari jemaah Masjid…

3 jam yang lalu

Dirut Jasa Marga Pastikan Kesiapan Layanan Operasional Ruas Tol Destinasi Wisata Selama Libur Nataru 2025/2026

MONITOR, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Rivan Achmad Purwantono memastikan kesiapan…

6 jam yang lalu

GKB-NU Apresiasi Konsultasi Ulama di Lirboyo, Dorong Muktamar Netral dan Transisi Damai NU

MONITOR, Jakarta - Gerakan Kebangkitan Baru Nahdlatul Ulama (GKB-NU) menyampaikan apresiasi atas hasil konsultasi antara…

7 jam yang lalu

Persiapan Haji 2026, Gus Irfan Tekankan Pelayanan Humanis

MONITOR, Jakarta - Siang itu, suasana Kantor Wilayah Kementerian Haji dan Umrah DKI Jakarta tampak…

8 jam yang lalu

Tinjau Kesiapan Destinasi Wisata, Wamenpar Tegaskan Banten Harus Bebas Pungli

MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Enik Ermawati, yang akrab disapa Ni…

11 jam yang lalu