HEADLINE

Rachmawati : Jangan Pilih Pemimpin yang Hobi Ngutang

MONITOR, Jakarta – Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno yang juga salah satu putri Presiden pertama RI dan sang Proklamator kemerdekaan Republik Indonesia Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri mengikuti upacara hari ulang tahun kemerdekaan RI di Universitas Bung Karno (UBK) pada, Jumat (17/8).

Dalam pidatonya, Rachmawati menyampaikan agar masyarakat Indonesia tak salah pilih pemimpin pada pemilu legislatif dan Pilpres 2019 mendatang.

“Pada tahun ini kebetulan bertepatan dengan tahun politik karena tahun 2019 akan dilaksanakan suksesi melalui pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden, serta memilih anggota DPR dan DPD. Untuk itu saya ingatkan dan tegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia, jangan salah memilih pemimpin,” kata Rachmawati di Kampus UBK, Jl. Kimia, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/8).

Ia menuturkan, bahwa pada perayaan hari kemerdekaan tahun dimaknainya sebagai tahun vivere pericoloso yang bermakna ‘tahun menyerempet bahaya’. Sehingga ia mengingatkan agar pada pemilu nanti masyarakat jeli dalam memilih pemimpin. Karena selama ini menurutnya bangsa Indonesia dihantui oleh manusia yang menjadi antek-antek kepentingan asing yang hobinya hanya menumpuk hutang.

“Oleh karena itu, a year of living dangerously, saya katakan jangan salah pilih pemimpin yang menjadi proxy atau jadi antek kepentingan asing. Jangan pilih pemimpin neo liberalis yang hobinya menumpuk hutang, yang senangnya menjual aset negara, yang membuat rupiah melemah, yang membiarkan tenaga asing masuk,” ungkapnya.

Tak hanya itu, adapun tipe pemimpin yang sebenarnya paham terhadap penderitaan rakyat namun saja dengan tega membiarkan kedaan itu tanpa membantunya. Kata dia, yang seperti itu tak usah dipilih.

“Dan satu lagi, tipe pemimpin yang munafikun yaitu pemimpin yang mengetahui persis amanat penderitaan rakyat,” tukasnya.

Oleh karena itu, dalam proses pemilu berlangsung nanti ia menegaskan agar masyarakat memilih pemimpin yang berani untuk mengembalikan dasar-dasar negara kepada prinsip UUD 1945. Menurutnya hal itu dapat mensejahterkan rakyat.

“Pilih pemimpin yang berani kembali ke UUD 1945. Maka, jika saudara pada saatnya nanti memilih pemimpin yang seperti ini insyaallah kita akan jadi masyarakat yang sama rasa, dana bahagia,” tandas Rachmawati.

Recent Posts

Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Kemenkes: Jumlah Jemaah Wafat Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…

2 jam yang lalu

Gelar Sekolah Politik Anggaran, Fraksi PKB Pelototi APBD Kota Depok

MONITOR, Jakarta - Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) sepertinya serius menjawab tantangan Penjabat (Pj) Sekda…

4 jam yang lalu

Kementerian PU Segera Rampungkan Seksi 4 Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat

MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mempercepat penyelesaian Jalan Tol Kuala Tanjung -…

6 jam yang lalu

Program Sekolah Rakyat Solusi Konkret Atasi Akes Pendidikan Keluarga Miskin Ekstrem

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, meminta pemerintah mengintensifkan pelaksanaan program Peluncuran…

6 jam yang lalu

Menag Minta Kampus PTKIN Kembangkan Ekoteologi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta kampus Peguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)…

7 jam yang lalu

Menperin Raih Komitmen Tiga Prinsipal Otomotif Jepang, Harga Stabil dan Tidak PHK

MONITOR, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta komitmen kepada tiga produsen otomotif besar…

10 jam yang lalu