MEGAPOLITAN

Sambut Asian Games, Anyaman Bambu Raksasa Hiasi Bundaran HI

MONITOR, Jakarta – Ada yang berbeda ketika kita melintas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI). Ya, setelah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di kawasan itu dibongkar Pemprov DKI Jakarta membuatan karya seni anyaman bambu disana yang dinamai Getah Getih.

Anyaman bambu getah getih yang berdiri di taman di kawasan Bundaran HI ini dibuat oleh seniman bernama Joko Avianto.

Dari pengamatan MONITOR, karya seni yang seluruhnya menggunakan bahan dari pohon bambu tersebut nampak unik dan menarik perhatian. Apalagi bila melihat bentuknya, sangat mengesankan. Lokasinya pun tepat di depan Patung Selamat Datang.

Bambu tersebut dibentuk menjadi tiga bulatan memanjang yang saling melilit dengan tiang dari puluhan bambu.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan pun sempat melihat langsung Getah Getih dan memamerkan hasil karya Joko tersebut di akun media sosial (medsos) pribadinya. Karya seni itu akan diresmikan oleh Anies Kamis (16/8) besok.

Pembuatan Getah Getih itu bermula pada Oktober 2015 saat Anies bertemu dengan Joko disalah satu acara pameran kesenian. Kemudian, dia meminta untuk dihadirkan di Jakarta.

Anyaman bambu getah getih yang berdiri di taman di kawasan Bundaran HI ini dibuat oleh seniman bernama Joko Avianto (dok: IG)

“Bambu sering dianggap tak bernilai kami ingin tunjukan di tanah yang paling mahal di Indonesia yaitu bundaran HI disitu dipasang instalasi dengan material paling murah di Indonesia. Tetapi lewat kreativitas tangan pak Joko Avianto, material yang tak bernilai itu menjadi karya seni yang tak ternilai, itu pesan yang ingin disampaikan,” kata Anies di Jakarta International Velodrome, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (15/8/).

Orang nomor satu di Jakarta ini menjelaskan, karya seni getah getih itu akan melengkapi berbagai karya seni yang lebih dulu ada membentang di Jalan MH Thamrin diantaranya, Patung Arjuna Wijaya karya Nyoman Nuarta, Patung Selamat Datang karya Edhi Sunarso, dan Patung Jenderal Sudirman Karya Sunario.

“Biasanya kita menyaksikan bambu posisinya lurus ini sekarang ditekuk-tekuk sampai bentuknya seperti bunga matahari. Harapannya menjadi inspirasi buat Indonesia  bahwa bambu bisa dipakai buat begitu banyak ekspresi seni,” ujar Anies.

Bambu yang digunakan berasal dari daerah Jawa Barat dan merupakan bambu yang masih berusia muda. Alasannya, karena mudah dibentuk juga bisa berubah-rubah warna.

 

“Nanti lama-lama akan berubah warna menjadi ke emas-emasan nanti kalau sudah ke emas-emasan warnanya juga akan lain. Itu menunjukkan sebuah karya itu tidak statis, warna bergerak terus, bagus sekali,” pungkasnya.

Recent Posts

DPR Nilai Vonis Kasus Tabrakan Mahasiswa UGM Tak Cerminkan Keadilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI Abdullah menilai putusan Pengadilan Negeri Sleman, Yogyakarta…

1 jam yang lalu

Bakamla dan JCG Gelar Pertemuan di Manila Dialogue 2025

MONITOR, Manila - Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., menggelar pertemuan bilateral…

3 jam yang lalu

IAIN Palangka Raya Resmi Bertransformasi Jadi UIN

MONITOR, Jakarta - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya kini bertransformasi menjadi Universitas Islam…

8 jam yang lalu

Ketua PBNU hingga Sejarawan Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Dosanya Besar

MONITOR, Jakarta - Diskusi publik "IslamiTalk" yang diselenggarakan oleh Islami.co di Outlier Cafe Ciputat, Jakarta,…

12 jam yang lalu

DPR Dorong Evaluasi Kasus Pengembalian Ratusan Ton Udang Oleh AS, Coreng Wajah Pangan RI!

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mendorong Pemerintah untuk mengevaluasi serius…

17 jam yang lalu

Moderasi Beragama Tangkal Radikalisme dan Politik Identitas

MONITOR, Palu - Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (DEMA FTIK) Universitas Islam…

19 jam yang lalu