ENERGI

Ketika Lahan Bekas Penambangan Disulap menjadi Ekowisata

MONITOR, Jakarta – Kegiatan pertambangan selain menghasilkan produk olahan yang bermanfaat bagi masyarakat, di sisi lain juga menghasilkan dampak ikutan yang harus dipulihkan, seperti adanya bekas galian.

Untuk itu pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 Tentang Reklamasi Pasca Tambang Keputusan dan Peraturan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2018 Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan Batubara.

PT Adaro Energy Tbk, salah satu kontraktor Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang melakukan kegiatan eksplorasi dan penambangan batubara di Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan, tampak dalam kegiatan pertambangannya telah melakukan upaya produktif di lahan eks tambang dengan melakukan reklamasi dan memanfaatkannya menjadi wilayah ekowisata.

“Eks tambang pertama Adaro sekitar 1.500 haktar di Paringin. Kita manfaatkan sebagian sebagai kolam budidaya ikan dan sisanya dimanfaatkan sebagai model hutan konservasi keanekaragaman hayati dengan space kuncinya adalah bekantan dan berbagai macam burung,” ujar R&D Rehabilitation & Mine Closure Section Head, Fazlul Wahyudi, Jumat (11/9).

Di dalam hutan konservasi bekas tambang dan lahan kritis itu lanjut Fazlul, terdapat 30 jenis burung dan 3 kelompok bekantan yang masing-masing beranggotakan sekitar 15-20 bekantan.

“Di Hutan konservasi ini mereka kita rawat dan lindungi,” imbuhnya.

Fazlul menambahkan, beberapa jenis pohon yang ditanam di lahan bekas tambang ditanami tiga jenis tumbuhan yakni, cover crops (rerumputan), fast growing, dan sisipan.

“Fast growing jenis nya terdiri dari tumbuhan Sengon, pinus, eucalyptus, Acasia crassicarpa, pulai, Alaban, sungkai, ketapang, lamtoro, trembesi, kaliandra merah, kaliandra putih, cassia sp,” jelas Fazlul.

Selanjutnya, untuk tanaman yang late succession atau sisipannya adalah ulin, Gaharu, Bayur, shorea leprosula, shorea parvifolia, shorea parvistipulata, kapur, keruing, mahang, mersawa, bengkiray, shorea balangeran.

Selain tanam-tanaman di atas juga turut ditanam jenis tanaman MPTS (Multi purposes tree spesies) yaitu buah-buahan lokal seperti kalangkala, sawo, taraf, Kapul, jengkol, Langsat, pampakin, Durian, ketapi, kuini, manggis, kasturi, rambai, ramania.

Diketahui, metode penambangan yang dilakukan PT Adaro adalah tambang terbuka dengan dengan sisitem Open PIT menggunakan kombinasi kerja alat gali-muat dan angkut. Lokasi penambangan terletak di kabupaten Tabalong dan Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, yang di bagi dalam tiga bagian tambang yaitu Tambang Tutupan, Tambang Paringin dan Tambangan Wara.

Akibat dari tambang terbuka ini adalah terbukanya lahan lebih cepat dan berubahnya ekosistem, sehingga diperlukan pengelolaan lingkungan. Pengelolaan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari operasional tambang sehingga aktifitas pertambangan tidak meninggalkan masalah di kemudian hari.

Recent Posts

Komisi III DPR Nilai Masukan Tiga Mitra di Jambi Sangat Produktif untuk RUU KUHAP

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Martin Tumbelaka, menjelaskan bahwa Komisi III DPR…

3 jam yang lalu

Menag Minta Santri Teladani Ulama Terdahulu

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak para santri untuk meneladani ulama-ulama terdahulu yang…

6 jam yang lalu

Gelar Stadium General PBAK 2025, UID Angkat Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

MONITOR, Depok - Universitas Islam Depok (UID) menggelar Stadium General bertema “Indonesia Emas 2045: Peran…

6 jam yang lalu

Wamen UMKM Apresiasi Muhammadiyah Jogja Expo #4 2025 Perkuat Kapasitas Wirausaha

MONITOR, Yogyakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza mengapresiasi penyelenggaraan…

8 jam yang lalu

DPR Dorong Perbaikan Tata Niaga Gula, Kunci Swasembada Pangan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menyerukan perlunya evaluasi…

9 jam yang lalu

DPR Apresiasi PT Sido Muncul, Proses Modernisasi Produksi Tanpa Korbankan Karyawan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, memberikan apresiasi tinggi kepada PT…

11 jam yang lalu