MONITOR, Jakarta – Sejumlah aktivis yang tergabung dalam kelompok 98 Radikal berencana memprakarsai sebuah forum dengan menamai ‘Rapat Akbar Bersatu’ di Jakarta pada 7-8 Agustus mendatang. Adapun rencana Rapat Akbar Bersatu tersebut digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Ketua OC Rapat Akbar Bersatu, Akbar Lutfi Nasution menyatakan, perhelatan tersebut menjadi momentum bagi berbagai komponen aktivis lintas generasi sebagai upaya untuk menkonsolidasikan gagasan guna membangkitkan Indonesia.
“Wilayah Tugu Proklamasi menjadi sarana untuk berkumpulnya peserta dari lintas komponen, lintas generasi yang akan hadir dari beberapa wilayah Indonesia,” kata Lutfi saat konfrensi pers di Hotel Mega Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (5/8).
Lutfi mengungkapkan, bahwa persiapan dari acara yang akan dijadwalkan dihadiri oleh ratusan organisasi tersebut sudah hampir selesai.
“Sudah 99,99% siap melaksanakan Rapat Akbar. Dari 200 organisasi dan kampus yang kita undang, 80% bersedia dan telah konfirmasi hadir dalam acara nanti,” ungkapnya.
Selain itu, kata dia acara rapat akbar akan dihadiri oleh perwakilan aktivis nasional dari seluruh wilayah tanah air, mulai dari sabang barat hingga merauke Indonesia. ia mengungkapkan jika perhelatan ini merupakan bentuk tanggapan atas aksi saling dukung kepada semua kandidat yang akan tampil dalam Pilpres tahun depan.
Akibatnya, sangat wajar jika pihak panitia terkendala dalam hal pendanaan karena forum ini diadakan dengan sistem gotong royong alias donasi atau urunan dari anggota kelompok 98 Radikal, sebagai penggagasnya.
“Banyak kendala yang dihadapi panitia, bisa jadi karena kegiatan kami tidak melakukan booking politic, kita tidak mau terjebak di situ. Penguasa kalau mau bantu dana pasti terganggu agenda internasional, begitu juga yang mau jadi penguasa,” jelas Lutfi.
Sementara itu, ditemui dilokasi yang bersamaan, Sekretaris SC Rapat Akbar Bersatu, Edysa Girsang membantah jika dipilihnya tanggal 7-8 Agustus sebagai momentum untuk mendompleng isu ditengah pendaftaran Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres).
Menurutnya, pelaksanaan Rapat Akbar Bersatu sama sekali tidak terkait dengan pendaftaran Capres-Cawapres untuk Pemilu tahun depan. Lebih dari itu, menurutnya, momentum 7-8 Agustus dimaknai dengan semangat pembentukan PPKI.
“Tanggal 7 Agustus itu pembubaran BPUPKI dan dibentuknya PPKI. Kita ingin menghadirkan spirit untuk membangun negara ini, sama seperti pembentukan PPKI pada 1945,” tandasnya.