NASIONAL

Fahri Hamzah Ragukan Soliditas Koalisi Jokowi

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah memprediksi koalisi Jokowi selaku petahana masih berpotensi besar pecah. Itu lantaran, dalam koalisi sulit menemukan titik temu atau kesepakatan mengenai siapa Cawapresnya, terlebih bila kemudian Jusuf Kalla (JK) tidak dapat mencalonkan diri kembali.

“Prediksi saya belum berubah. Membaca Pak Jokowi paling sulit mencari titik temu. Saking sulitnya, bisa-bisa Pak Jokowi enggak dapet kursi,” kata Fahri dalam bincang-bincangnya dengan awak media, di Jakarta, Minggu (5/8).

“Anda kira Pak Jokowi ini gampang, engga gampang bos. Apalagi kalau Pak JK (Jusuf Kalla) nanti enggak boleh dicalonkan lagi. Bubar ini bos,” tambahnya.

Kesulitan tersebut, kata Fahri, selama ini dibungkus kubu Jokowi dengan menggelar sejumlah pertemuan yang seakan-akan menunjukan kesolidan.

Selain mengumpulkan ketua umum, Jokowi juga mengumpulkan para sekretaris jenderal partai calon pengusungnnya.

“Terus terang saja kalau orang dipanggil ke Istana, iya kan, sekjen-sekjen partai enggak jelas baru daftar dipanggil ke Istana, ya datang lah kan dia pakai jaket gagah-gagah kan, tapi belum jelas itu bos. Siapa bilang jelas,” ungkap politikus PKS itu.

Hal sebaliknya justru terjadi di kubu Prabowo. Dia mengatakan, poros oposisi relatif mudah untuk membangun koalisi dan menyepakati Cawapresnya.

Prabowo menurut dia hanya memerlukan satu partai untuk memenuhi syarat ambang batas pencalon presiden.

“Dalam hal itu Pak Jokowi perlu dua partai. Minimal kalau PDIP dan Golkar mau. Tapi kalau PDIP dan Golkar pecah, pasti bubar. Karena partai lain tuh enggak cukup. Ada gabung ini partai-partai, Nasdem, Hanura, PPP, ini belum cukup nih. Belum cukup. Kalau 4 baru cukup,” pungkasnya .

Karena itu, Fahri mengatakan berat bagi Jokowi, bila kemudian Golkar keluar koalisi karena usulan Cawapresnya tidak diterima.

Sehingga, saat ini Jokowi sedang mempertimbangkan dengan matang siapa Cawapresnya sehingga bangunan koalisi kokoh.

“Jadi, berat buat Jokowi, Anda kira gampang buat Pak Jokowi dapat tiket. Salah. Saya masih memprediksi bisa-bisa pecah kalau ini (PDIP-Golkar) pecah, Pak Jokowi enggak dapat tiket,” tandasnya.

Recent Posts

Program KKRI, Wakil Panglima TNI Tekankan Pentingnya Nasionalisme Generasi Muda

MONITOR, Jakarta - Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi R. meninjau langsung pelaksanaan program…

2 jam yang lalu

Forjukafi Ramaikan Zakat Wakaf Funwalk di CFD

MONITOR, Jakarta - Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) turut memeriahkan acara Zakat Wakaf…

5 jam yang lalu

Capai Rp220 Triliun, Kampanye Zakat dan Wakaf Perlu Dimaksimalkan

MONITOR, Jakarta - Potensi zakat Indonesia diperkirakan mencapai Rp220 triliun per tahun, jauh di atas…

6 jam yang lalu

DPR Desak KPK Tuntaskan Kasus Korupsi Kuota Haji, Jangan Ditutup-tutupi

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah, mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk…

8 jam yang lalu

Menag Salurkan Bantuan Rp300 Juta untuk Pura dan Korban Banjir di Bali

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyapa dan menemui masyarakat Bali yang terdampak banjir…

12 jam yang lalu

KN Tanjung Datu-301 Bagikan Sembako dan Edukasi Keselamatan Nelayan Banten

MONITOR, Banten - Wujud kepedulian sosial kembali ditunjukkan oleh unsur KN. Tanjung Datu-301 dengan menggelar…

15 jam yang lalu