MONITOR, Jakarta – Ekonom senior Rizal Ramli menyebut salah satu indikator yang memicu lemahnya perekonomian Indonesia adalah neraca perdagangan yang menurun drastis diangka 1.6 Milyar dolar.
“Indikatornya itu, neraca perdagangan kita negatif 1.6 m dolar, defisit transaksi berjalan juga negatif,” kata Rizal Ramli.
Kendati demikian, ia tetap memberikan apresiasi terhadap Gubernur BI Perry Warjiyo yang sebelumnya menyebut bahwa tahun 2018 negara telah mengalami defisit transaksi berjalan kita dengan minus 25 milyar dolar.
“Saya salut dengan Gubernur BI pak Perry berani mengatakan penilaian yang benar,” tukasnya.
Selain itu, ia menilai neraca pembayaran juga menjadi penyebab lainnya. Menurutnya, hal tersebut yang juga berimbas kepada para investor asing tidak menanamkan modalnya di Indonesia. Sehingga hal tersebut yang menyebabkan BI menggelontorkan 12 Triliun hanya untuk menyelamatkan nilai tukar rupiah.
“Itulah yang menjelaskan kenapa asing-asing pada kabur dari pasar modal indonesia, itulah yang menjelaskan kenapa perusahan asing tidak mau beli obligasi coorporate Indonesia. Itulah yang menejalskan BI menghabiskan 12 trilun agar rupiah dibawah 15 ribu, itulah yang menjelaskan kenapa indikator lainnya negatif,” tandasnya.